Friday, 8 October 2010

visa punya cerita: extended version

there's always a first time for everything. dan hari ini, adalah pertama kalinya gue ngurus perpanjangan visa. mungkin sebagian dari rekan-rekan pembaca (haihh) akan bertanya-tanya, kok gue harus perpanjang visa segala?

jadi begini ceritanya...
visa non-imigran jenis education di thailand itu cuma ada dua masa berlaku: tiga bulan dan satu tahun. walhasil, status gue sebagai mahasiswa pertukaran, yang belajar selama satu semester (empat bulan efektif) di sini, bikin visa pelajar gue jadi nanggung. jalan yang kemudian gue tempuh adalah bikin visa non-imigran di indonesia, yang berlaku selama tiga bulan, untuk kemudian diperpanjang di thailand.

nah, gue kan mendarat di bangkok tanggal 31 juli, maka visa gue berlaku terhitung hari itu sampai 90 hari kemudian, yaitu tanggal 28 oktober. menurut situs kantor urusan internasionalnya chula, gue harus menghubungi mereka satu bulan sebelum visa gue kadaluarsa, minta surat keterangan kampus untuk perpanjangan visa. awalnya, gue sempet panik - gue kira itu berarti gue harus perpanjang visa sejak sebulan sebelum masa berlakunya habis. ternyata bukan... justru visa baru diperpanjang dalam waktu sebulan berakhir masa berlakunya. hehehe.. *ga jadi panik.

setelah beberapa kali tertunda, akhirnya hari ini gue pergi juga ke biro imigrasi thailand untuk memperpanjang izin tinggal. karena ga mau keluar ongkos gue pergi ditemenin nyokap dan ade gue, yang dengan senang hati ikut ke biro imigrasi karena pengen nyoba naik bts dan mrt.

dulu, biro imigrasi ini lokasinya lumayan di tengah kota, tepatnya di daerah sathorn, sekitar 65 baht naik taksi dari chula. tapi, pas gue ke sana minggu lalu, gue kecolongan: ternyata biro imigrasinya udah pindah ke government building complex di chaengwattana, ga jauh dari don mueang airport. nah, government building complex ini sebenarnya punya konsep yang bagus, karena kantor-kantor sebagian besar kementerian thailand ikut pindah ke sini (termasuk kementerian informasi dan teknologi yang suka blokir-blokir situs internet itu). cuma lokasinya itu lho ya, jauhnya alamakjang...

perjalanan panjang menuju perpanjangan masa tinggal ini dimulai dari stasiun bts national stadium sampai mo chit, lalu dilanjut naik taksi sampai ke government building complex. gue sampai sana sekitar jam setengah satu siang. biro imigrasinya sendiri baru bakal buka (lagi) jam satu, setelah istirahat selama satu jam. khusus untuk orang asing yang tinggal di bangkok, mereka ngurus perpanjangan visanya di biro imigrasi divisi 1, di lantai dua.

prosesnya sendiri sebetulnya ga ribet: minta formulir ke bagian informasi (kalau belum download dari internet dan diisi dari rumah), isi formulir selengkap-lengkapnya, antri buat minta nomor pendaftaran, tunggu nomor pendaftaran dipanggil, serahin aplikasi di konter, tunggu paspor dicap, selesai. sayangnya, gue harus menghabiskan dua setengah jam di biro imigrasi karena antriannya yang ular naga panjangnya bukan kepalang. bahkan dengan aplikasi lengkap terisi di tangan dan tinggal tunggu nomor pendaftaran dipanggil, gue masih harus nunggu dua jam lebih. soalnya, pas gue dateng, nomor pendaftaran yang terpampang adalah nomor 44, sementara gue dapet nomor 97. nunggu 53 orang! hueh.

setelah nunggu dua jam lima belas menit, akhirnya nomor gue dipanggil juga. gue serahin berkas-berkas aplikasi di konter, bayar 1.900 baht buat ongkos, tunggu lima belas menit... cringcringcring... gue bisa tinggal di thailand sampai tanggal 15 januari 2011. tapiii... gue wajib balik lagi ke biro imigrasi buat lapor diri, kalau gue masih ada di thailand tanggal 5 januari (dengan catatan gue ga meninggalkan thailand dalam kurun waktu tersebut, karena visa thailand bakal otomatis hangus kalo pemegangnya pergi ke luar negeri). hmmm... berarti, kalo ga mau repot-repot lapor diri, gue harus pulang sebelum tanggal 5 januari. bisa lah... mudah-mudahan si tiket gratis udah ada kelanjutannya.

selama gue ngurusin visa, gue sebatang kara aja. nyokap dan ade gue lebih milih untuk liat-liat pameran produk thailand yang kebetulan lagi diadain di gedung yang sama. dan tentu saja, mereka kalap belanja, mulai dari kain thailand sampai es cincau dibeli. bahkan nyokap gue sempet beli kerupuk kulit, dengan asumsi bahwa itu adalah kerupuk kulit sapi yang biasa ditemukan di bandung ("enak kok, mbak!"). tapi kemudian kerupuk kulit itu ditinggalkan begitu saja, meskipun masih sisa setengah bungkus, setelah gue membuktikan kecurigaan gue dengan nunjukin label si kerupuk itu ke nyokap. meskipun huruf-huruf di label kerupuk itu ga bisa dibaca, tapi kalau ada gambar kepala babi di sana itu kan seharusnya udah self-explanatory lah ya. hahaha.

anyway, misi memperpanjang izin tinggal ini lumayan berat di ongkos macam pacaran jarak jauh gitudeh. gue harus naik bts dari national stadium sampai mo chit (dan itu ujung ke ujung, dengan ongkos single trip 35 baht), plus disambung naik taksi yang menelan biaya 110 baht. pulangnya pun harus naik taksi lagi ke stasiun kereta terdekat, ongkosnya 130 baht karena muter lewat jalan tol. karena ade gue yang belum pernah naik kereta dalam kota itu pengen nyoba naik mrt, kami menempuh empat belas (!) stasiun dari suan chatucak sampai sam yan dengan harga tiket 40 baht per orang. perjalanan berakhir dengan tuk-tuk dari stasiun mrt ke apartemen, dengan ongkos 30 baht. ffuh!

now, get ready to bear with me for a little bit more, bkk.

0 feedbacks:

Post a Comment