Tuesday, 5 October 2010

(ceritanya) rindu.

rasanya aneh, untuk ga bisa ketemu dengan orang-orang terdekat yang biasanya bisa disapa hampir setiap hari di rumah.
ga bisa rebutan remote tv sama nyokap karena gue ga mau nonton kemilau cinta kamila. ga bisa rebutan online di komputer sama ade gue dengan alasan deadline tugas. ga bisa pergi sama bokap berdua aja terus pulangnya boncengan naik motor. ga bisa makan di sushi tei bareng gisha sama diani terus gue bakal *tanpa sengaja* terus-terusan melirik dinding kaca...

dan ternyata, sudah dua bulan lewat sejak gue melambaikan tangan sambil bercucuran airmata dari gerbang keberangkatan bandara soekarno hatta ke arah mereka semua.

barusan buka blog, liat diani nulis di shoutbox. kemarin malam baru ym-an sama gisha dan ngomongin gurilem. sore-sore terima sms dari ade gue. akhir pekan kemarin, untuk pertama kalinya gue ym-an sama nyokap dengan panjang lebar. di akhir pekan yang sama, akhirnya gue bisa denger suara bokap lewat telepon. rasanya, mereka semua jadi tidak begitu jauh. dan kami semua berbagi rasa rindu yang sama (iya gitu? hahaha).

dipikir-pikir, selama dua puluh dua tahun, gue terbiasa ketemu nyokap gue hampir setiap sore sepulang beliau pulang kantor. sejak enam belas tahun yang lalu, gue udah terbiasa dengan ade gue yang imut-imut dan lovable (tapi bohong). dan (tadinya) gue pikir, melewati berbulan-bulan tanpa melihat orang-orang yang biasa gue lihat akan menjadi sesuatu yang dreadfully unbearable.

tinggal sendirian di negeri orang (yang bahkan hurufnya susah dibaca) sebenarnya tidak terlalu buruk. gue bisa aja mencari-cari hal buat dikeluhkan, there is just too many. tapi, setiap peristiwa gegar budaya yang gue alami justru jadi awal sebuah pemahaman baru tentang nilai-nilai yang sebetulnya ga beda-beda amat meskipun tadinya gue kira asing. pun, setiap kali gue ngerasa ga nyaman menjadi orang asing di antara orang-orang lokal, akan selalu ada yang datang untuk menenangkan. at the end of the day, gue hampir ga punya kesempatan buat merasa kesepian atau rindu rumah. this is just another home, where my heart stumbles upon. dan mungkin nanti gue bakal kangen suara berisik balapan motor liar jam tiga pagi di expressway di sebelah balkon kamar gue...

tapi masih ada dua bulan tersisa untuk bisa merindukan semua yang ada di bangkok. in the meantime, ada yang lebih immediate:

enam puluh lima jam lagi, setelah dua bulan, gue bakal ketemu nyokap dan ade gue. di bandara suvarnabhumi. yes, they are coming to town (!!!)

0 feedbacks:

Post a Comment