Wednesday, 7 December 2011

tujuh

hari ini rabu, tujuh desember dua ribu sebelas.
tujuh hari rabu yang lalu, judul skripsi sudah resmi disetujui.
tujuh pekan kemudian, tiga bab skripsi sudah dituntaskan. yang masih terhutang tinggal bab berisi pembahasan dan simpulan. setelah menghabiskan hampir satu jam untuk mencetak 110 lembar skripsi, tiga bab itu sudah siap dipersembahkan pada pembimbing utama malam nanti.

tujuh pekan... rasanya terlalu lama untuk mengerjakan "hanya" tiga bab skripsi. apalagi setelah melirik berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing bab (file - properties - total editing time on microsoft word 2010), dan mendapati bahwa ketiganya ternyata rampung dalam waktu masing-masing kurang dari lima hari kerja.

dan desember tinggal tersisa tiga pekan tiga hari. waktu yang lebih dari cukup untuk dihabiskan dengan mengkhawatirkan apakah waktu yang ada sungguh mencukupi.

Wednesday, 19 October 2011

the holy thesis - part 2

akhirnya, kenang-kenangan dari empat bulan dua puluh tiga hari yang gue habiskan di thailand tahun lalu tidak hanya bakal terdokumentasikan dalam bentuk foto dan blog, tapi juga skripsi.

hari ini, sk untuk skripsi gue sudah mulai diproses. pembimbing skripsi juga udah dapet. kombinasi yang bagus, menurut teman-teman.

ini berarti, waktunya mencoret satu keinginan (lagi) dari daftar! YEAH!

Tuesday, 11 October 2011

the holy thesis

gue sudah sidang usmas tadi pagi.

ngomong-ngomong, "usmas" adalah istilah yang dipakai di kampus gue untuk membicarakan tentang "usulan masalah", alias judul yang mau diajukan untuk penelitian skripsi. nah, sebelum bisa mengerjakan (dan menyelesaikan, tentu) karya tulis bernilai enam sks ini, gue harus melalui tahap usmas ini dulu. mungkin di kampus lain sebutannya juga beda, tapi intinya sih sidang pengajuan topik skripsi, semacam thesis proposal defence.

usmas gue pada akhirnya berlabuh pada strategi penggunaan media sosial dalam kasus penyensoran iklan layanan masyarakat "we're sorry, thailand" (seperti apa iklannya, sila googling atau cek di sini). pada awalnya memang gue bermaksud meneliti kasus penyensorannya, karena penyensoran di thailand sama di indonesia banyak banget bedanya dan dengan demikian menggugah rasa ingin tahu (halah!), tapi kok kalau dipikir-pikir lagi rasanya nanggung. gue kan ga bakal tahu tentang kasus iklan itu kalau dia ga jadi berita, dan iklan itu ga bakal jadi berita kalau awalnya ga ada di youtube dan kemudian jadi omongan orang banyak.

singkat cerita, setelah presentasi, gue dihujani sejumlah pertanyaan sama penguji. ternyata isi usmas gue harus dirombak orientasinya supaya bisa konsisten sama judul dan ide keseluruhan. sidang pun diakhiri dengan keputusan revisi bersyarat. itu artinya, gue harus menyelesaikan revisi besar-besaran sebelum tenggat yang ditentukan. kalau hasil revisinya oke, berarti gue bisa lanjut ngerjain bab 2. kalau masih dianggap belum sempurna, harus sidang ulang. untungnya, para penguji gue ngasih masukan yang banyak dan mendetail, jadi gue tahu apa aja yang harus dibenahi.

beberapa bulan terakhir, sejumlah pertanyaan khusus mahasiswa tingkat akhir bertubi-tubi diarahkan ke gue. "kapan lulus?" adalah salah satu yang paling sering dilontarkan, dengan tingkat niat yang bervariasi mulai dari basa-basi sampai bermaksud memberi pekerjaan tetap. kadang-kadang, gue berharap pertanyaan itu mengandung sihir yang bisa bikin gue keesokan harinya langsung wisuda. dan bagaimanapun gue merasa senewen karena gagal memenuhi target lulus oktober tahun ini, skripsi gue ga bakal selesai kalau hanya dipikirin (padahal gue berbakat overthinking, sayang sekali itu tidak membantu).

dengan ditetapkannya strategi penggunaan media sosial sebagai objek penelitian skripsi gue, ini berarti dua hal. pertama, menghapus ide penelitian tentang penyensoran. kedua, skripsi gue akan punya tema yang sama persis dengan tugas makalah kelompok gue buat mata kuliah seminar komunikasi dan isu sosial tahun lalu. dan sementara gue baru sidang usmas hari ini, ken, yang juga sekelompok sama gue waktu ngerjain makalah kuliah seminar, bilang di twitternya kalau besok dia mau thesis proposal defence. kebetulan yang menyenangkan.

di lain pihak, skripsi, sebagai karya terakhir yang bisa gue buat sebagai mahasiswa sarjana, ternyata sukses membuat perfeksionis gue kambuh dalam proses pengerjaannya. bikin usulan masalah aja berminggu-minggu, karena sibuk ngumpulin bahan-bahan dan melawan gamang karena takut bahannya kurang. mengantisipasi kemungkinan disuruh sidang ulang dengan usulan masalah yang sama sekali baru, gue lebih memilih menimbun materi dan menyusunnya dengan hati-hati. apalagi skripsi ini juga gue buat sebagai sebuah kenang-kenangan program pertukaran gue tahun lalu. transkrip nilai dari chula kan ga berlaku di kampus, tugas-tugas yang udah gue kerjain juga ga bisa dipake secara langsung. apa lagi yang bisa gue bawa pulang dari sana, dan berguna buat kelangsungan hidup akademik gue di unpad, selain sebuah kasus yang bisa dijadikan skripsi dan mengantar gue ke aula graha sanusi hardjadinata?

jadi begitulah ceritanya. sampai senin depan kalau begitu, wahai usulan masalah. semoga pekan mendatang, satu keinginan dalam daftar yang terpajang di blog ini bisa gue coret dengan bahagia. terus bulan februari tahun depan gue bakal ulang tahun dan jadi sarjana. lalu makan-makan bersama sahabat-sahabat tercinta di hanamasa.

Monday, 19 September 2011

(lain) dulu, (lain) sekarang.

postingan ini diawali dari kegusaran pada inbox email yang sepi, padahal ada setidaknya dua email penting yang sudah dinanti sejak pagi. ujung-ujungnya, seperti yang sudah bisa ditebak: folder-folder pesan dibongkar, surel-surel dari masa lampau dibaca ulang. salah satunya ditulis satu hari sebelum terbang pulang ke indonesia, yang saat itu sengaja disimpan di draft karena ga mungkin langsung di-post (kan ceritanya mau bikin mother's day surprise tea). rasanya, sekarang sudah waktunya draft itu dipajang.

di saat-saat macam begini (baca: terpisah jarak dan waktu dengan yang bersangkutan), entah kenapa gue merasa begitu rindu sama kampus. sama jatinangor. sama fikom unpad. sama jurusan jurnalistik.

gue masih inget tahun pertama gue kuliah, saat gue naik ojek dari pangkalan damri ke kampus, dan menyebut "fikom" sebagai tempat tujuan. kata itu terdengar aneh di telinga. biasanya itu gue sebut ketika ada yang bertanya, "lulus sma mau kuliah di mana?". dan sejak saat itu gue selalu merasa kalau sebutan "jurusan fikom" itu rancu dan ganjil. fikom itu kan fakultas ilmu komunikasi. dan jurusan itu setingkat di bawah fakultas. sejak kapan ada jurusan yang namanya "fakultas ilmu komunikasi"? jaka sembung main gitar banget kan.

kalau ga gara-gara kuliah di fikom unpad (jatinangor, bukan dago), gue ga bakal mengenal olahraga baru: mengejar damri. atau mendaki bukit dari gerbang lama sampai kampus. sekarang gue lupa berapa lama waktu tempuhnya kalau jalan kaki, karena gue selalu lebih memilih naik ojek. dan itu berarti masuknya dari gerbang belakang. aneh ga sih, kampus tapi jalan masuknya lewat gerbang belakang alih-alih depan? tapi ya sudahlah, biarkan saja itu jadi keunikan universitas padjadjaran. hohohoho.

gue masih inget akhir tahun pertama gue kuliah, ketika gue dengan sukarela menjerumuskan diri untuk masuk jurusan yang paling banyak sks-nya dan paling lama lulusnya. kalau komitmen untuk rajin belajar supaya ipk bagus dan lulus tepat waktu sih kayanya udah samar-samar di ingatan... hahaha.

gue masih inget di akhir semester pertama gue sebagai mahasiswa jurnalistik, tapi belum jadi yang sebenar-benarnya karena belum selesai diospek. rasanya tersiksa pisan, sampai cuma bisa istigfar, aduh biyung. udah tugas banyak, pak sahala galak, senior yang mengospek pun bagaikan senantiasa menyalak. pra-ospeknya berbulan-bulan pula. tapiiii setelah orientasi jurnalistik selesai, rasanya begitu lega dan bahagia. akhirnya gue sudah menjerumuskan diri dengan sebenar-benarnya, dan siap untuk menantang apapun yang menerjang. aduh, nulis jam setengah empat pagi ternyata bikin lebay ya.

gue masih inget apa yang terjadi setelah orientasi jurnalistik berakhir, saat komitmen gue untuk menjadi "mahasiswa baik-baik" mulai luntur ditelan kecanduan lomba debat. padahal gue debat juga ga jago-jago amat, ga jago malahan. yah namanya juga kecanduan... sekarang kalo dipikir-pikir mah mendingan kecanduan debat daripada kecanduan makan snickers tengah malam. tapi ya begitulah, demi lomba debat sana-sini, terus udah mulai kenal duit juga lewat kerja sambilan di sini-sana, makin terbengkalailah itu kuliah. pak sahala, bu titin, pak aceng, almarhumah bu yesi, pak deddy, dan dosen-dosen lainnya yang luarbiasa baik hati, tak henti menghujani gue dengan petuah-petuah. supaya gue ga terlalu betah di luar kampus ketika harusnya ada di kampus, dan ga terlalu betah di kampus ketika seharusnya udah ada di luar kampus. intinya mah, neng puji geura atuh lulus...

gue masih inget apa yang terjadi hampir dua tahun lalu, ketika gue akhirnya terancam dapat kesempatan ke luar negeri, setelah bertahun-tahun cuma bisa mimpi dan gigit jari. akhirnya bisa juga pergi, meskipun dengan rencana lain. dan begitulah, candu baru pun ditemukan. pokoknya gue mau ke luar negeri. ikutan acara berskala internasional. biar gaul. terus ketemu bule. sekalian cari jodoh. eh, maksudnya memperkaya networking. haduh, kebanyakan informasi nih. sensor ah. eh tapi kan gue bukan paman gober yang mandi aja pake uang koin yak, jadi kesempatan untuk pergi ke luar negeri itu haruslah dipertimbangkan pula dengan skala kemampuan finansial... karena kalau terlalu jauh nanti ongkosnya mahal, terus unpad ga mau bayarin karena tiket pesawatnya aja udah berjuta-juta. gue pergi ke jerman pun itu karena gue bebal. pokoknya mau ke jerman no matter what, pokoknya pasti bisa berangkat.

nulis sampai sepanjang ini bikin gue kembali teringat, kalau biasanya orang-orang di lingkaran terdekat, alias inner circle, adalah orang-orang yang paling banyak memberi kita dukungan. gue ga bakal sampai sejauh ini tanpa mereka semua, yang pasrah dan tabah ketika gue rewel dan ngeyel. dan gue tahu kalau mereka tulus.

karena mereka ga pernah minta oleh-oleh..
tulisan di atas, kalau di-post dua hari lagi, akan bertepatan dengan tujuh bulan lalu saat pertama kali ditulis. sejak saat itu, gue sudah menghabiskan tahun 2011 dengan menganggur, menjadi "panitia" sebuah acara forum pemuda internasional, magang sebagai kuli tinta di ibukota, magang lagi sebagai buruh produksi acara televisi dan juru angkat telepon setiap hari kerja pada pukul satu pagi, menganggur, mengumpulkan bahan-bahan skripsi, menunda menulis proposal skripsi, mengikuti kelas hatha yoga, juga menjalani program penambahan berat badan yang paling menyenangkan selama seminggu tepat sehabis lebaran.

tapi ada satu hal melegakan, yang akhirnya tercapai setelah lewat tujuh bulan. proposal penelitian gue (akhirnya) sudah selesai! sekarang tinggal tunggu jadwal sidang pengusulan masalah, terus gue bisa mencoret keinginan terakhir di wish list yang dipajang di sisi kanan blog. suu suu! *kepal tangan ke udara*


p.s: "suu suu!" is thai phrase for "good luck!" one of my ajarns did say that the only phrase in bahasa she knew was "susu besar", but that's for another story.

Friday, 6 May 2011

perihal wawancara

sebelumnya mohon maaf karena tidak bisa langsung posting. selanjutnya, SELAMAT KEPADA LIMA MAHASISWA INDONESIA YANG MASUK TAHAP WAWANCARA ONE-SEMESTER EXCHANGE SCHOLARSHIP FOR ASEAN STUDENTS 2011! separuh dari total jumlah kandidat, HEBAT! *tepuk tangan



terlepas dari keterlambatan pengumuman yang lagi-lagi terjadi, tapi gue tetap super senang waktu baca sms dari litong di mayday pagi, berisi laporan kabar gembira ini. kalau tahun lalu gue diwawancara pertengahan april, sehabis liburan songkran, para kandidat tahun ini justru baru bakal diwawancara senin depan. mudah-mudahan sih ga perlu waktu lama sampai hasilnya diumumkan, apalagi tahun ini wawancaranya bakal via skype, bukan video chat msn kaya tahun lalu (yang akhirnya berujung pada one-way voice chat via yahoo! messenger karena masalah teknis, padahal gue udah bikin pewawancaranya sampe download software y!m segala, maaf ya james... hehehe).

dulu, waktu kuliah watak (singkatan dari "wawancara cetak") pas semester tiga, dosen gue yang legendaris itu pernah bilang,
"wawancara itu bukan tanya jawab, di mana pewawancara bertanya dan terwawancara menjawab".
rupanya, hal itu berlaku tidak hanya saat gue jadi "wartawan" yang mewawancarai narasumber, tapi juga ketika jadi kandidat penerima beasiswa.

tahun lalu, sebelum hari wawancara tiba, gue udah sibuk mereka-reka pertanyaan yang kira-kira akan dilontarkan, dan merancang jawaban-jawaban. apa yang bakal gue lakukan sebagai mahasiswa pertukaran, apa yang bisa gue kontribusikan buat program tersebut dan lingkungan akademik di sekitarnya, keuntungan apa yang gue harapkan bisa didapat dari program itu dan gue manfaatkan sekembalinya gue ke indonesia, dan lain-lain.

untuk mendapatkan umpan-balik yang konstruktif, gue minta bantuan dua orang, masing-masing pernah mengalami wawancara beasiswa (yang berakhir bahagia). salah satu dari mereka bilang kalau banyak jawaban gue terlalu abstrak dan mengawang-awang. dia kemudian bertanya, apakah gue punya jawaban lain yang lebih konkrit. lalu terpikirlah rencana untuk melakukan penelitian awal buat skripsi dan merintis kerja sama antaruniversitas atau antarfakultas. jawaban-jawaban yang sepertinya sempurna itu pun gue simpan baik-baik dalam hati dan ingatan, tinggal tunggu ditanya saja nanti.

eh, ternyata pertanyaan-pertanyaan yang sudah gue persiapkan jawabannya itu tidak muncul, saudara-saudara pembaca sebangsa dan setanah air! haduhh. pertanyaan yang muncul malah relatif standar, seperti "please tell me about yourself" dan "what subject do you want to take", seperti yang pernah gue ceritakan di sini. begitu gue bilang kalau gue mahasiswa jurnalistik, pembicaraan beralih ke isu-isu jurnalisme seperti wartawan perang, wartawan amplop, pekerja infotainment, hingga ke kerusuhan politik yang saat itu sedang berlangsung di bangkok. dan gue pun gerah, karena meskipun wawancara sudah jadi lebih santai, jawaban yang udah gue siapin ga kunjung punya kesempatan untuk dikemukakan.

pada akhirnya, adalah inisiatif gue untuk bertanya, apakah bisa melakukan penelitian awal untuk skripsi selama program pertukaran. kesempatan itu datang saat pewawancara gue mempersilakan gue untuk bertanya, dan bilang kalau pertanyaan gue ga bakal memengaruhi penilaian dan keputusan akhir. gue juga menanyakan kemungkinan mereka mau buat kerjasama dengan fakultas atau universitas, maka gue kasih juga alamat email dekan fakultas gue.

jikalau gue saat itu setia dengan pakem "wawancara = tanya jawab", mungkin gue bakal misuh-misuh di akhir wawancara, mengingat jawaban yang udah gue siapin batal terpakai karena ditanyakan pun tidak.

maka, moral dari cerita ini adalah: bertanyalah.
tapi ya jangan asal bunyi, jadi persiapkan diri sebaik mungkin dengan riset, minimal googling lah. buka situs resmi program communication management dan universitas chulalongkorn, jangan sampai ga tau chulalongkorn itu (si)apa. cari tahu juga tentang thailand, baik sejarahnya maupun kondisi sosial-politik-budaya di sana saat ini (terutama hal-hal tentang monarki! penting!). ajukan pertanyaan seolah-olah kamu akan menghabiskan separuh tahun ini sebagai mahasiswa pertukaran di sana, misalnya tentang atmosfer kuliah bagi mahasiswa internasional, alih-alih tentang teknis pemberian beasiswa atau tanggal pasti pengumuman penerima beasiswa. jadikan pertanyaan-pertanyaan itu sebagai strategi "jual diri", untuk menunjukkan keistimewaan diri sendiri, sekaligus kelayakan diri untuk dibayari kuliah di luar negeri.

yah, begitulah kira-kira yang bisa gue sampaikan, yaitu beberapa nasihat bagus yang umum (mengutip alastor moody). mohon jangan diukur dari panjangnya, karena ini adalah posting blog dan bukan berita di koran yang dibuat wartawan pada zaman pergerakan kemerdekaan.

terakhirrr nih. godspeed, indonesians! semoga, tahun ini, giliran indonesia yang dapat dua beasiswa! *kepal tangan ke udara

Thursday, 31 March 2011

serasa selebriti

belajar jadi wartawan, dan sekarang jadi wartawan magang, membuat kegiatan wawancara jadi makanan gue sehari-hari. lebih sering menjadi pihak yang membutuhkan informasi untuk ditulis, gue lebih sering menjadi pihak yang lebih banyak bertanya alih-alih ditanya-tanyai. kadang-kadang sih, sehabis wawancara "wajib", gue malah minta waktu tambahan buat "ngobrol-ngobrol", kaya waktu wawancara trinity buat edisi khusus wisata minggu lalu. hehehe.

maka dari itulah, gue agak kebingungan waktu ditodong ucha buat diwawancara. padahal waktu itu, gue lagi enak-enak makan sosis sapi lada hitam di seven eleven senayan (dan kemudian makan roti hot dog-nya terpisah, cuma sama keju leleh). ucha ini temen seangkatan gue di kampus, sama-sama masih menjalani semester injury time, tapi beliau ini sekarang menjadi kontributor untuk lazuardi birru, sebuah organisasi yang menaruh perhatian pada fenomena kekerasan yang mengatasnamakan agama.

awalnya gue berkelit,

"naon sih maneh, aing pan jurnalis, lain selebritis!"*
"bae atuh, ji! amal!"**

ya sudah, gue menyerah. yang penting kan diwawancara itu tidak perlu membayar... hehehe.

wawancaranya bulan februari kemarin, tapi baru dimuat sekarang, dan bisa dibaca di sini. tak apalah. meskipun gue dibilang nerd, yang penting gue tampak kece di foto profilnya. blog inipun dapat promosi gratis, cihuy!



* "apaan sih lo, gue kan jurnalis, bukan selebritis!"
** "biarin dong, ji! amal!"

Saturday, 5 March 2011

asean scholarship: frequently asked questions part 3

the end of the trilogy! frequently asked questions bagian ketiga ini akan membahas hal-hal di luar keterangan resmi program ataupun pengisian formulir aplikasi. enjoy!

________________________________________


1. apakah kita bebas memilih fakultas dan jurusan yang ada di universitas tersebut atau hanya pada fakultas komunikasi saja?
(penyelenggara program beasiswa ini adalah jurusan communication management [program bahasa inggris] di fakultas ilmu komunikasi, universitas chulalongkorn. otomatis, di sanalah kamu akan menghabiskan program pertukaran tersebut.)

2. apakah program ini hanya untuk mahasiswa ilmu komunikasi?
(baca di sini.)

3. apakah biaya pengurusan paspor (jika belum punya), visa, dan tiket pesawat akan ditanggung penyelenggara?
(tidak. penyelenggara beasiswa hanya menanggung biaya kuliah dan biaya hidup selama program. semua biaya di atas akan menjadi tanggungan penerima beasiswa.)

4. saya tidak punya uang untuk menanggung semua biaya itu. saya harus bagaimana?
(usaha! buat proposal untuk cari sponsor atau donatur, segera setelah kamu mendapat acceptance letter dari universitas chulalongkorn. ajukan ke kampus, institusi pemerintahan [pemerintah daerah, direktorat jenderal pendidikan tinggi kementerian pendidikan nasional], dan perusahaan. ada banyak jalan menuju roma, begitu pula untuk menuju bangkok!)

5. bagaimana caranya mengurus visa?
(baca di sini dan di sini.)

6. seperti apa tahapan seleksi beasiswa ini?
(awal februari sampai akhir maret, penerimaan aplikasi. awal april, pengumuman kandidat yang lolos ke tahap wawancara. sering-sering cek situs resmi dan spam box di email pada masa-masa itu, karena tahun lalu, email pemberitahuan jadwal wawancara gue nyasar di spam! terakhir, pengumuman beasiswa, akhir bulan april. tapi, tahun lalu pengumumannya ditunda sampai lima hari.)

7. proses wawancaranya seperti apa?
(wawancaranya dilakukan via internet. tahun lalu gue diwawancara via video chat msn messenger, atau paling tidak begitulah seharusnya. akhirnya sih gue diwawancara via yahoo! messenger, tapi one-way voice chat instead of video chat. mudah-mudahan tahun ini mereka pakai skype.)

8. pertanyaan-pertanyaan wawancaranya seperti apa?
(standar. semacam "how do you describe yourself", "what do you think of thailand", "what subject do you want to study". dari sana, pertanyaan-pertanyaan baru akan berkembang. ada baiknya juga googling tentang pertanyaan-pertanyaan yang umum keluar pada saat wawancara beasiswa, atau tanya ke rekan-rekan yang pernah melalui tahap serupa [dan lolos, tentu saja].)

9. minta tips dan trik bisa dapat beasiswa, dong!
(first thing first. to get the scholarship, i did not do tricks - i am not a magician. jadi, yang tersisa tinggal tips. tapi gue cuma punya satu aturan umum, yang relatif klise - kalau nggak mau dibilang basi. be yourself.
jangan salah, inilah aturan yang menurut gue paling penting dalam hal berburu beasiswa. memang sih, kita juga harus mampu "jual diri". supaya sang pemberi beasiswa ga ngerasa rugi ngongkosin kita sekolah dan hidup jauh dari rumah, kita harus kasih lihat mereka kalau kita ini lebih oke daripada calon-calon lain. tapi, ini penting, jangan berpura-pura. nanti pasti ketahuan, kok.
oh, iya. penting hukumnya mengetahui mata kuliah apa saja yang mereka tawarkan, dan mana yang membuat kamu tertarik untuk mempelajarinya kelak. jangan lupa baca berita-berita terbaru tentang thailand, dan cari tahu seperti apa itu universitas chulalongkorn. kalau diajak ngobrol, tanggapi. kalau diberi kesempatan bertanya, bertanyalah.
tunjukkan kalau kita sangat tertarik pada isu-isu komunikasi, dan program ini. akan memberikan kesempatan belajar yang sangat bermanfaat. tegaskan juga pada pewawancara, bahwa kalau kamu mendapat beasiswa tersebut, baik kamu dan pemberi beasiswa akan sama-sama diuntungkan.)


10. pertanyaan saya kok nggak dijawab, sih?
(ada dua kemungkinan. pertama, jawaban atas pertanyaan kamu sebenarnya bisa ditemukan dengan membuka situs resmi atau sedikit penalaran saat membaca formulir aplikasi. dengan trilogi frequently asked questions yang sudah dimuat di blog ini, seharusnya pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah bisa terjawab jika kamu membaca. kedua, pertanyaan tersebut bisa dijawab dengan sedikit konsultasi dengan mbah google. kuncinya adalah iqra. baca!)

asean scholarship: frequently asked questions part 2

halo halo lagi! frequently asked questions part 2 ini akan mencakup penjelasan tentang bagaimana cara mengisi formulir aplikasi, yang sudah siap diunduh lewat laman situs resmi.

________________________________________

APPLICATION FORM
One-Semester Exchange Student Scholarship
Academic Year…………..
(2011-2012, sesuai dengan tahun akademik kapan program berlangsung)


Date….../……/…….
(isi sesuai tanggal pengisian)

Name & Family Name in English
First Name: ___________________________
(nama depan)


Middle Name: __________________________
(nama tengah, kalau ada)


Family Name: __________________________
(nama belakang atau nama keluarga)


Sex: Male Female
(tandai salah satu)

Birth Date: (Date/Month/Year) ____________________________________
(tanggal lahir, hari/bulan/tahun)


Age: _______________________
(usia. contoh: 23)


Nationality: ____________________________________
(Indonesian)

Native Language: ____________________________
(Bahasa Indonesia)

Student Identification Number: _________________________________________
(nomor induk/pokok mahasiswa)

Citizen Identification Number: __________________________________________
(nomor kartu tanda penduduk)

Passport Number (for foreign student): _______________________________________
(nomor paspor. kalau belum punya, tulis saja "in process of applying" atau "in process of extending".)

Contact Address: ____________________________________________
(disarankan sih, alamat rumah. tapi alamat kost juga sepertinya ga masalah.)

Tel: ________________________ Fax: _______________________
(nomor telepon rumah. fax, kalau ada.)

Mobile: ______________________________ Email Address: __________________
(nomor handphone. alamat email. cukup jelas lah ya.)


Education Data
High school(s) with Year of Graduation: ______________________________________
(nama sekolah menengah atas atau sederajat, dan tahun kelulusan)

Your current GPAX____________________
(indeks prestasi kumulatif terakhir. sesuaikan dengan transkrip nilai yang dilampirkan.)

Areas of Interests (Please choose 2 areas and rank them in order of your preference)
____ Advertisement Production (copy writing, art direction, etc.)
____ Communication and Strategic Planning
____ Corporate Communication & Public Relations
____ Customer Relations
____ International Communications
____ Journalism (print, broadcast, online) & Creative Writing
____ Media production (broadcast, film, new media)
____ Others (please specify___________________________________________)
(pilih dua bidang ilmu komunikasi yang paling diminati. ini bukan berarti bidang ilmu komunikasi yang tengah dipelajari. target penerima beasiswa ini adalah mereka yang tertarik belajar ilmu komunikasi, tapi tidak terbatas pada mahasiswa ilmu komunikasi.)


Academic Honors/Extra-Curricular activities
Please indicate the awards or achievements you have received while studying at your university.
(These may be sports, academics or other awards) or clubs you joined. Please attach any
additional information. _________________________________________________
(tidak perlu melampirkan sertifikat, baik asli maupun salinannya. cukup tulis atau lampirkan data keikutsertaan dalam organisasi, juga prestasi akademik dan/atau nonakademik yang pernah diraih selama menjadi mahasiswa. kurang-lebih seperti bagian "extra-curricular activities" dalam curriculum vitae. jangan lupa sebutkan detail seperti nama organisasi atau kegiatan yang pernah diikuti, jabatan yang dipegang atau predikat yang diraih, ruang lingkup organisasi atau kompetisi, serta tempat [kota, negara] dan waktu [bulan, tahun].)


Documents Required
Please check in the space provided to confirm that you have included each document.
___ A complete application form
___ An official transcript with the last GPAX
___ One 1-inch photograph
(beri tanda centang di setiap kolom.)

I certify that the information on this application is complete, accurate, and factually correct. I agree to abide by the policies and regulations of Chulalongkorn University. I also understand that the decision made by the Bachelor of Arts in Communication Management committee and/or Chulalongkorn University is final, and I will respect that decision.


Signature ____________________________
(tanda tangan)

( )
(nama jelas)

Date _____________________________
(tanggal-bulan-tahun)


________________________________________

Statement of Purpose

Please explain why you wish to join this program, and what benefits you expect to gain.
(jelaskan kenapa kamu mau mengikuti program ini, dan apa manfaat yang kamu harapkan. jangan lebih dari satu halaman ini. boleh kok, berkonsultasi dengan teman atau dosen, minta mereka baca dan memberi koreksi seperlunya. yang penting, keep it short and simple!)



________________________________________

CONFIDENTIAL LETTER OF RECOMMENDATION

(berikan halaman ini ke dosen dan/atau petinggi kampus. ikuti petunjuk selanjutnya di sini.)

asean scholarship: frequently asked questions part 1

halo lagi! berikut adalah penjelasan lengkap tentang beasiswa pertukaran mahasiswa ke bangkok, thailand, yang gue ikuti tahun lalu, diambil dari sini. yang dicetak miring adalah keterangan tambahan dari gue. laman ini akan terus diperbarui ketika ada pertanyaan baru yang masuk secara pribadi ke gue, supaya informasinya bisa diakses lebih banyak orang. semoga bermanfaat, dan semoga berhasil!

________________________________________


One Semester Exchange Student Scholarship for ASEAN Students

Those who are interested to join this program can see the information about the 2011 recruitment below.

Scholarship Includes:
* Tuition 78,000 Baht
(inilah yang bikin penerima bisa kuliah gratis; beasiswa biaya kuliah selama satu semester.)


* Expense fee 50,000 Baht
(dana tunai untuk biaya hidup selama program berlangsung, diperoleh ketika kuliah sudah mulai.)


Application Deadline: 31 March 2011
(ini adalah tenggat waktu aplikasi diterima di tujuan, bukan cap pos.)


Requirements of Eligible Applicants
1. Applicants must be undergraduate students in an accredited university in an ASEAN country except Thailand.
(tidak ada batasan semester, yang penting mahasiswa s-1 dan sudah punya indeks prestasi kumulatif. mahasiswa dari jurusan apapun bisa mendaftar. tidak ada batasan umur maupun ipk. "accredited university" berarti universitas yang sudah terakreditasi di negaranya, boleh negeri atau swasta.)

2. Applicants must be a citizen of any member ASEAN country except Thailand.
(kamu bukan warga negara thailand, kan? cukup jelas lah ya.)


3. All ASEAN students studying in Thailand are ineligible to apply.
(kamu tidak sedang kuliah di thailand, kan? sip, bisa daftar.)



Application Documents
1. Complete application form (download).
(isi sesuai data pribadi. disarankan untuk mencetak aplikasi dan mengisinya dengan ditulis tangan, karena toh harus ditandatangani juga.)

2. Statement of Purpose attached with the application form.
(cukup satu halaman itu saja. keep it short and simple. dan jangan lebay.)

3. Official transcript with latest GPAX
(transkrip nilai dengan indeks prestasi kumulatif terbaru, dalam bahasa inggris. silakan hubungi sub-bagian akademik di kampus masing-masing untuk keterangan lebih lanjut. gue dulu sih bikin transkripnya sendiri, terus dikasih ke bagian akademik untuk ditandatangani dan dicap. untuk terjemahan bahasa inggris nama-nama mata kuliah, minta ke dosen atau teman yang sudah lulus, karena transkrip nilai mereka ditulis dalam dua bahasa.)

4. One 1-inch photograph (face shot with no hat, sunglasses, or computer editing)
(pasfoto berwarna 3x4, ditempel di formulir aplikasi. jilbab boleh tetap dipakai, tapi gue ga tahu kalau cadar. lainnya cukup jelas.)

5. Two letters of recommendation from lecturers or advisors
(gunakan hanya "confidential letter of recommendation" yang ada di halaman 4 formulir aplikasi, satu lembar untuk satu orang pemberi rekomendasi. gue dulu minta ke ketua jurusan dan dekan. minta mereka untuk mengisi sesuai instruksi di lembaran surat rekomendasi, lalu suratnya dimasukkan ke amplop tertutup, dan di bagian belakang amplopnya ditandatangani. ini untuk menunjukkan bahwa kamu sama sekali tidak mengetahui isi rekomendasi.
kedua amplop ini seharusnya dikirim langsung oleh pemberi rekomendasi. kalau tidak bisa, maka kamu sendirilah yang harus mengirimkannya. masukkan kedua amplop surat tersebut ke dalam sebuah amplop coklat besar, kirim ke universitas chulalongkorn, sekalian kamu kirim formulir aplikasi - di amplop terpisah ya! di bagian pengirim, untuk amplop berisi surat rekomendasi, tulis nama institusimu. untuk formulir aplikasi, tulis nama pribadi. ini akan memberi kesan kalau yang mengirim kedua amplop tersebut adalah dua pengirim berbeda.)


6. University testimonial letter
(bagian ini agak ribet. karena judulnya "university testimonial letter", surat ini harus berisi tidak hanya pernyataan dari petinggi kampus kalau kamu adalah benar-benar mahasiswa di sana dan bermaksud mengikuti beasiswa tersebut, tapi juga pengakuan dari mereka kalau kamu adalah mahasiswa yang berprestasi dan/atau pernah mengharumkan nama kampus, dan dengan demikian layak dicalonkan untuk menjadi wakil kampusmu sebagai penerima beasiswa tersebut. coba kontak rektorat di kampus, bagian kemahasiswaan. kalau perlu, ngobrol langsung sama pembantu rektor bidang kemahasiswaan.)

7. Language requirement: (cukup salah satu)
* TOEFL score: at least 90 (IBT) or higher, or
* IELTS score: at least 6 or higher, or
* CU-AAT score: at least 450 or higher (only verbal section), or
* SAT score: at least 450 or higher (only critical reading section)
Scores must be less than 2 years old based on the date of application.
(sudah punya skor toefl, tapi "cuma" itp alias paper-based? masih bisa apply, kok! klik di sini untuk mengecek perbandingan antara berbagai jenis skor toefl, dan di sini untuk lihat perbandingan skornya dengan ielts.)


Admission Criteria: (hal-hal yang menjadi pertimbangan penerimaan beasiswa)
1. TOEFL, IELTS, CU-AAT or SAT score report,
2. Transcript,
3. Letters of Recommendation,
4. Interview (to be conducted online)


Scholarship Details
1. Four scholarships are available. The grant will be divided into 4 payments: the first month 20,000 baht, second month 10,000 baht, third month 10,000 baht and the fourth month 10,000 baht.*
(pada tahun 2010, hanya ada tiga penerima beasiswa alih-alih empat, dan bantuan biaya hidup diberikan sekaligus 50 ribu baht di awal program.)

2. The tuition fee of 1 semester worth 78,000 baht will also be provided.
(cukup jelas.)

3. The grant will cover only the first semester of 2011 (August to December 2011).
(cukup jelas. program ini akan berlangsung pada semester ganjil untuk kelas internasional di universitas chulalongkorn, yaitu dari awal agustus hingga awal desember, selama 16 minggu. maka, beasiswa biaya kuliah dan biaya hidup akan di-cover sepanjang periode tersebut.)
* Combined total of numbers one and two is equivalent to 110,000 baht.


Deadlines
Application Submission: February 1 - March 31, 2011
Interview Session: April 2011. Date to be announced.
Scholarship Announcement: April 30, 2011


Please note:
* The final decision for admission will be determined by the by Program’s Administrative Board.
* Submit your application and all supporting documents to the following address:

Communication Management-English Program
Faculty of Communication Arts
Chulalongkorn University
Phayathai Road
Pathumwan, Bangkok 10330 Thailand
(ya, semua dokumen harus dikirim lewat pos! tahun lalu, gue pakai ems alias express mail service dari kantor pos indonesia, untuk kirim dua amplop berisi masing-masing formulir aplikasi dan surat rekomendasi. tarifnya dalam dolar amerika, bisa dilihat di sini. tarif ems adalah yang paling murah, dibandingkan dengan jasa pengiriman swasta macam fedex atau ups. kalau khawatir dokumen hardcopy-nya telat nyampe, kirim softcopy-nya duluan boleh kok!)

melanjutkan hidup

selamat bulan maret, saudara-saudara sebangsa dan setanah air di manapun anda berada!

pertama-tama, gue hendak mengabarkan kalau gue sudah resmi menjadi wartawan magang di sebuah suratkabar nasional yang bermarkas di kedoya, jakarta barat, sejak tanggal satu. hore! akhirnya gue magang juga, setelah tertunda satu semester berkat petualangan gue ke bangkok tahun lalu. yah, beginilah nasib mahasiswa akhir jurusan jurnalistik di salah satu universitas terkemuka, yang diwajibkan magang di media cetak dan media elektronik sebelum bisa mengajukan judul skripsi...

kedua, magang ini sesungguhnya adalah kegiatan pertama gue sepulang dari bangkok, yang beneran ada sangkut-pautnya dengan kuliah. sejauh ini, gue belum menghasilkan sesuatu yang lebih signifikan daripada respon satu narasumber untuk "telepon lagi lusa siang," (tapi itu seharusnya kemarin, dan sampai hari ini telepon gue ga diangkat-angkat! huhuhu). sementara itu, gue menghabiskan sepanjang februari "diperbantukan" (baca: being overworked and underpaid with minimum acknowledgment) di sebuah organisasi tingkat nasional yang bermaksud mengadakan forum pemuda internasional. sebelumnya, sepanjang bulan pertama tahun ini, kegiatan gue begitu random.

sebagai anak magang perantauan, otomatis gue harus mencari tempat tinggal sementara alias kost-an. perburuan kali ini, syukurlah, tidak menghabiskan waktu nyaris dua minggu seperti saat gue di bangkok. dibandingkan dengan apartemen studio gue di bangkok, kost-an gue kali ini lebih dekat (lima menit jalan kaki versus lima menit naik ojek), pemandangan dari kamar lebih oke (atap rumah tetangga versus tiang beton jalan layang), juga ada kulkas, kompor, dan dispenser air minum bersama. bangunannya juga lebih bagus, lebih bersih, dan masih baru banget, jadi gue ga terlalu keberatan harus bersua kembali dengan kloset jongkok. ga ada akses internet unlimited sih, tapi selama masih ada ponsel di tangan dan internet di kantor, gue rasa ada bagusnya juga tidak terkoneksi ke dunia maya ketika pulang ke "rumah". sebagai ganti akses internet, gue sudah cukup bahagia bahwa ada ibu cuci di kost-an, jadi gue bisa cuci-setrika sepuasnya...

dan ternyata waktu memang bisa terasa begitu cepat berlalu, saudara-saudara, karena sekarang ternyata sudah bulan maret lagi! lho, memangnya kenapa? karenaaa... tepat pada bulan inilah, setahun yang lalu, segala kepontang-pantingan (abaikan kata yang tidak sesuai kbbi ini) gue untuk mendaftar asean scholarship dimulai... *mulai nostalgic

sebetulnya, gue dapet informasi tentang beasiswa ini sejak februari 2010, tapi waktu itu gue masih dibuat labil sama persyaratan-persyaratannya (terutama bagian skor toefl ibt itu...). baru pada bulan maretlah gue memutuskan untuk mencoba. yah, daripada nggak sama sekali, terus nanti kalau udah lewat tenggat waktu, gue malah sibuk mengandaikan apa yang terjadi jika gue melakukan yang sebaliknya.

dan sekarang, setahun kemudian, ada orang-orang yang mendaratkan pertanyaan ke kotak pesan gue, baik di email ataupun facebook, dengan niat yang sama seperti gue tahun lalu. kadang-kadang ada sih yang pertanyaannya redundant, karena sebetulnya bisa terjawab sendiri kalau semua info yang ada di situs dan formulir aplikasi itu dibaca bener-bener, tapi gue seneng banget melihat minat besar mereka untuk berburu beasiswa.

particularly, buat yang anak unpad, ini lumayan banget buat alternatif tujuan pertukaran mahasiswa, selain kampus-kampus di jepang dan korea selatan yang udah punya perjanjian antaruniversitas sama unpad. ayo, yang udah tanya-tanya sama gue, buatlah gue lebih senang lagi dengan beneran apply beasiswanya! *kepal tangan ke udara

gue akan magang selama dua bulan, sampai akhir april. selama bulan pertama gue magang, para pemburu beasiswa ini akan mulai mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk aplikasi, sama seperti gue tahun lalu. kemudian, jika lolos ke tahap wawancara, mereka akan menghabiskan satu hari di bulan april untuk tahap akhir itu, and the rest of the month harap-harap cemas menunggu pengumuman. periode magang gue akan berakhir bertepatan dengan tanggal pengumuman beasiswa. quite a timing... cannot wait to see one or two Indonesian(s) to be the next asean scholar!

Tuesday, 15 February 2011

the scholarship is BACK!

pertama-tama, selamat bulan penuh cinta ya!
selamat menempuh semester dua (digit) buat teman-teman jurnalistik fikom unpad 2006, selamat ulang tahun yang ke-*sensor ah!* buat gue, selamat merayakan hari cinta dan maulid nabi bagi semua yang merayakan...

kedua, gue mau mengumumkan bahwa one-semester exchange scholarship for asean students untuk tahun 2011 sudah dibuka!

berkat program ini, gue bisa kuliah gratis selama satu semester di universitas terbaik di negeri gajah, ke kampus pakai seragam, menghidupi diri dengan hanya tiga puluh ribu rupiah sehari, dan itu sudah termasuk makan siang pad thai cumi-cumi, menclok di klub debat kampus dan jadi satu-satunya orang indonesia, disapa "hei, cewek cantik!" sama orang vietnam di international night, sampai ngerjain "pra-penelitian" buat skripsi yang bahkan belum sampai tahap usulan masalah di kampus asal.

informasi selanjutnya dan selengkapnya bisa dibuka di tautan ini. eh, ternyata di sana dipajang juga nama gue dan mata kuliah apa aja yang gue ambil.

jadiii... AYO IKUTAN!
kalau mau tanya-tanya lebih lanjut ke alumni program ini, boleh juga lhooo... hehehe *lirik diri sendiri

Tuesday, 4 January 2011

cerita si hidung

gue dan hidung gue punya hubungan benci tapi cinta, alias love-hate relationship. hubungan itu kembali menghangat sejak gue kembali ke bandung dua minggu yang lalu.

ceritanya berawal dari pertengahan mei tahun lalu, saat gue sudah muak dengan hidung gue yang suka tersumbat kalau udara dingin, disusul bersin-bersin yang kadang ditemani ingus. maka pergilah gue ke seorang dokter spesialis telinga-hidung-tenggorokan yang paling populer se-bandung raya. ketika itu, beliau memvonis gue punya alergi (tapi gue lupa alergi apaan, entah debu atau kelembapan). lalu, gue dikasih obat racikan dalam bentuk kapsul. dapet sebotol kecil gitu.

waktu gue ke bangkok, obat alergi ini masih ada sekitar setengah botol gitu. selama empat bulan di bangkok, obat ini hampir ga terpakai. kalaupun diminum, paling cuma sehari, antara satu sampai tiga kali, habis itu ya buyarlah alerginya. gue malah lebih sering minum jamu sachet yang buat orang pintar itu... hehehe.

kalau dipikir-pikir lagi, mungkin penggunaan masker ada pengaruhnya juga. waktu di bangkok, orang-orang yang hidung dan mulutnya tertutup masker jadi pemandangan biasa di mana-mana, termasuk di sarana transportasi. penggunaan masker ini jadi populer terutama setelah wabah virus h1n1 alias flu babi (di sana disebutnya flu 2009 dan bukan swine flu, mungkin karena orang sana suka babi :p). waktu itu, kalau gue udah mulai bersin-bersin dan hidung mulai berair, saatnya pakai masker supaya alergi gue ga terpicu dan jadi kambuh.

begitu pulang ke indonesia, gejala-gejala alergi gue itu muncul. gue pikir, oh mungkin lagi adaptasi sama cuaca, karena ga perlu adaptasi sama zona waktu. tapi masa sih adaptasinya sampai dua minggu, dan bahkan ga kunjung reda ketika obatnya udah habis? haduhhh.

jadilah gue memutuskan untuk mengunjungi dokter tht malam ini. saking populernya beliau, gue harus telepon dulu ke tempat praktiknya buat daftar. saat gue daftar dan akhirnya dapet nomor urut, itu bahkan belum sampai tengah hari, tapi gue dapet nomor 85 dan jadwal periksanya adalah jam sebelas malam! oh wow. eh tapi jangan salah, ini terhitung lebih awal, karena waktu bulan mei gue ke sana itu, gue dapat nomor urut seratus sekian, dan diperiksa jam setengah satu pagi...

singkat cerita, gue meluncur jam sepuluh malam dari rumah ke jalan belitung, tempat pak dokter ini praktik. empat puluh menit kemudian... lho kok pagarnya ditutup? jadi ga buka praktik nih?

pemandangan itu membuat gue kehabisan kata-kata. tapi masih mending lah ya, daripada kehabisan tisu...

Saturday, 1 January 2011

change of diet

selamat tahun baru!

di tahun 2011 ini, gue baru menyadari kalau gue mengalami perubahan selera terkait makanan. bukan, ini bukan tentang gue yang sudah sanggup makan makanan pedas. ini justru bagian yang bertentangan: gue jadi malas makan makanan yang digoreng. gue baru ngeh ketika tadi pagi gue sama sekali ga tertarik sama kentang dan sosis goreng yang disiapin nyokap buat sarapan, terus nyokap bilang, "ini pasti gara-gara kamu di bangkok jarang makan gorengan!"

kalau gorengan yang dimaksud itu adalah bala-bala dan sejenisnya mungkin iya... maklum, di bangkok gue ga berani beli gorengan, karena semua gorengan itu pas dijual dipajang berdampingan dengan yang berbahan baku babi. tapi gue masih makan pad thai dan pad kaprao kok. makan ayam goreng fast food juga jalan terus. kecuali kalau minyaknya berlebih, ya makanannya ga bakal gue habisin. jadinya, makanan favorit gue lebih kepada rebus-rebusan macam tom yam dan beef noodle soup halal, dua-duanya dengan kuah bening. jangan terkecoh saja dengan warna kuahnya, karena tetap disusupi sama irisan cabai rawit...

nah, kalau lagi di apartemen, gue memang ga pernah makan gorengan. peralatan masaknya aja ga ada... hehehe. kan penanak nasi gue itu cuma bisa buat masak nasi, rebus-rebusan, dan kukus-mengukus. masukin beras, sayur atau daging, bumbu kaldu, nyalakan penanak nasi, tunggu lima belas menit... jadi deh. kalau lagi malas masak, tinggal rebus air panas terus bikin bubur instan. atau kalau lagi lebih malas daripada itu, gue ngegadoin supermi mentah, anggap aja anak mas... hahaha.

haduuuuh jadi kepengen makan nasi dan ayam kukus bumbu jamur!