Friday, 6 August 2010

lopburi tragedy

Rencananya, hari ini gue dan Linda mau pergi ke Lopburi.
Linda ini adalah pacar dari adiknya temen gue, yang rumahnya saat ini menjadi tempat penampungan gue untuk sementara. Dia mau ke Lopburi untuk urusan kerjaan, dan gue jelas lebih milih ikut dia daripada bengong di rumah atau diajak keliling kampus sama teacher assistant. Lumayan, bisa ketemu monyet-monyet.

Seperti biasa, perjalanan jauh selalu bikin gue ngantuk. Jadi tidurlah gue sepanjang jalan. Eh, tiba-tiba gue ngerasa mobilnya Linda ngerem mendadak. Begitu bangun, ada bagian belakang mobil pick-up nangkring tepat di depan muka gue. Walah, tabrakan!

Gue lirik ke kursi supir, Linda ga ada. Ternyata dia di luar mobil, dan tampak lagi marah-marah sama si supir mobil pick-up. Ga lama kemudian, dia buka pintu mobil. "You'd better go outside, I'm afraid the damage will start a fire," katanya. Terkantuk-kantuk, gue keluar dan akhirnya panas-panasan di pinggir jalan selama hampir dua jam.

Tuk, pacar Linda, sampai ke TKP ga lama kemudian. Sebelumnya, ada petugas dengan rompi bertuliskan "rescue", yang mampir untuk ngecek apa ada yang terluka. Untungnya sih semuanya sehat walafiat. Abis itu ada polisi, terus petugas asuransi yang datang untuk motret kondisi mobil dan ngurusin klaim kerusakan. Setelah mindahin barang-barang dari mobil Linda ke mobil Tuk, kami pergi ke pusat servis. Mobilnya sendiri berangkat ke pusat servis diantar mobil derek.

Sejak kecelakaan terjadi sampai mobil diderek, banyak pembicaraan terjadi di sana, dan semuanya ga gue pahami. Tapi satu yang terlihat jelas, Linda dan Tuk tampak bete berat. Linda orangnya lemah lembut banget, dan Tuk senang bercanda, tapi saat itu tampang mereka kusut luarbiasa. Sesaat setelah semua urusan dengan orang asuransi beres, Tuk mencetus, "Welcome to Thailand!"

Ternyata, menurut aturan lalu lintas di Thailand, kalau terjadi tabrakan antarmobil, yang salah adalah mobil yang ada di belakang, karena mobil itu yang nabrak. Padahal, menurut Linda, mobil di depannya juga salah, karena ngebut dan kemudian ngerem mendadak. Dan justru kerusakan yang lebih parah dialami sama mobilnya Linda, sementara mobil di depannya cuma penyok sedikit di sudut. Untung saja mobilnya diasuransi, penumpangnya ga ada yang terluka, dan ga harus berurusan panjang lebar sama polisi.

Kecelakaan itu jelas bikin batal acara jalan-jalan ke Lopburi. Apalagi, mobil Linda harus mendekam sebulan di pusat servis. Akhirnya, hari ini gue makan makanan khas Thailand utara (ada makanan yang mirip pepes daging cincang, tapi ternyata otak babi) dan belanja seragam di Tawanna, tempat belanja murah yang mirip Pasar Murah Kepatihan. Lima ratus empat puluh baht saja untuk tiga kemeja dan dua rok. Ya sudah, kita berjumpa lain kali saja ya, monyet-monyet..

0 feedbacks:

Post a Comment