Thursday, 29 August 2013

pindah

halo!

terima kasih sudah berkunjung. :)

mengingat masa-masa pertukaran mahasiswa gue di bangkok sudah berakhir, begitupun rencana 'gila' untuk bikin prapenelitian skripsi di sana sudah terwujud sebagai skripsi dwibahasa setahun kemudian, maka gue memutuskan kalau blog ini tidak akan diperbarui lagi.

dalam rangka menempuh hidup baru, gue sekarang ngeblog di sini. mampir, ya!

Monday, 5 March 2012

asean scholarship 2012

jika anda adalah mahasiswa-mahasiswi indonesia yang tersasar di blog ini dalam rangka berburu program beasiswa ke luar negeri, selamat! karena, mungkin saja, perburuan anda akan segera berakhir... hehehehe.

oke. jadi begini ceritanya. asean scholarship yang gue maksud di sini adalah beasiswa pertukaran mahasiswa dari fakultas ilmu komunikasi di universitas chulalongkorn. untuk lebih jelasnya, monggo diklik itu tautannya. pendaftaran beasiswa ini masih buka sampai akhir maret 2012. tahun lalu, gue bikin tiga seri frequently asked questions seputar aplikasi beasiswa ini (karena males ditanya-tanya hal yang sama berulang-ulang). ketiganya bisa dicek di sini, sini dan sini. gue juga nulis pengalaman seputar wawancara beasiswa di sini. mudah-mudahan bisa membantu.

kalau ada pertanyaan yang belum terjawab di keempat post itu, sila kontak gue via japri (preferably e-mail, tapi mention di twitter juga boleh kok :p), karena gue jarang buka komentar di blog. gue akan dengan senang hati membantu - asal pertanyaannya tidak, maaf ya, dangkal. dangkal di sini maksudnya adalah pertanyaan yang bisa dijawab dengan sedikit menggunakan common sense atau googling.

gue ga bakal menyebut suatu pertanyaan "bodoh", tapi kalau yang bertanya ga mau usaha, buat apa gue repot-repot menjawab?
kalau punya pertanyaan soal institusi pemberi beasiswa, misalnya, ya buka aja websitenya, terus diubek-ubek. antarmuka situs commarts chula itu ga ribet kok, isinya juga dalam bahasa inggris. kalau mau ngunduh formulir aplikasi ya bukalah situs institusinya, jangan mengandalkan blog gue. punya pertanyaan juga sebaiknya yang spesifik, biar jawabannya ga melebar ke mana-mana, dan toh sebagian besar pengalaman gue di thailand udah gue tulis di blog ini. sekarang bukan zamannya lagi "malu bertanya sesat di jalan" - kalau bisa kontak gue via e-mail atau twitter, pasti bisa buka internet buat googling, kan?

beasiswa, di mana pun, tidak diberikan kepada sembarang orang. bagaimana anda bisa membuktikan bahwa anda punya kemampuan lebih dan mau berusaha lebih untuk mendapat beasiswa, kalau bahkan mencari informasi yang umum dan google-able saja malas? and if you think i am being harsh by saying this, you might need to reconsider your intention to apply for a scholarship.

Wednesday, 29 February 2012

sarjana segar - bagian 2

halo. di sini puji maharani, sarjana ilmu komunikasi. salam kenal!

setelah bayar uang semesteran dan resmi jadi mahasiswa semester dua belas, untuk kemudian dinyatakan lulus dua minggu sejak perkuliahan dimulai, gue mau berbangga diri sedikit boleh ya. boleh dong ah. kan gue sebenernya efektif kuliah di unpad cuma sepuluh semester, hehehehe.

sebagai mahasiswa jurnalistik fikom unpad, gue perlu melalui serangkaian sidang untuk bisa menjadi seorang sarjana ilmu komunikasi. ada lima sidang: dua sidang job training, masing-masing untuk job training di media massa cetak dan elektronik, sidang usulan masalah alias thesis proposal, sidang komprehensif, dan sidang skripsi. saking banyaknya sidang, kami punya kebiasaan untuk melekatkan gelar "sarjana" bagi mereka yang sudah lulus masing-masing sidang ini, sehingga muncullah istilah "sarjana jobtre", "sarjana usmas", dan "sarjana kompre".

sampai 2011, gelar gue masih sampai tahap "sarjana usmas". gelar "sarjana kompre" baru gue raih empat bulan kemudian, setelah lulus sidang komprehensif tanggal 22 februari 2012. sebagai sarjana kompre, takdir gue adalah menunggu detik-detik sidang skripsi seminggu kemudian, tepatnya 29 februari 2012. sialnya, tahapan menunggu ini tidak bisa gue lalui sebagai waktu luang.

diam-diam, gue punya cita-cita untuk bikin skripsi dalam bahasa inggris. mengapakah? pertama, karena sumber data utama skripsi gue semuanya berbahasa inggris, penggunaan bahasa yang sama dalam penulisan skripsi akan relatif mempermudah alur logika bahasa. kutip-mengutip pun bisa lebih mudah dengan paraphrasing. kalau dilakukan pengalihbahasaan, jadinya gue malah dua kali kerja. kedua, untuk menghormati para informan skripsi, yang gue wawancara di bangkok dalam bahasa inggris, supaya informasi yang udah mereka berikan ke gue kelak bisa gue pertanggungjawabkan, karena toh mereka bisa baca dan paham isi skripsi gue. ketiga, dan yang paling sederhana, because i can!

sayangnya, di kampus gue, cita-cita itu belum memungkinkan untuk dilaksanakan. setidaknya, jurusan dan fakultas mensyaratkan skripsi bahasa indonesia untuk keperluan sidang-sidangan dan ijazah. jadi, kalaupun gue mau cita-cita ini terkabul, gue harus bikin skripsi dalam bahasa indonesia dan inggris. gue tanya sama dosen pembimbing utama, yang juga ketua jurusan, tentang kemungkinan-kemungkinan yang ada. beliau bisa mengatur supaya gue sidang skripsi dalam bahasa inggris. pun untuk skripsi sebagai syarat sidang kompre, gue cukup menyertakan skripsi versi bahasa indonesia, sehingga masih ada kurang dari seminggu untuk mengalihbahasakan skripsi sampai sebelum sidang. this, however, at the very least, was a mission impossible. how was i supposed to translate a thesis of over two hundred pages in five bloody days?

untungnya, gue udah nerjemahin bab 5 sebelum sidang kompre, jadi tinggal sisa empat bab. gue mulai ngerjain bab 1 pada hari yang sama setelah beres sidang kompre, dan lusanya gue udah bisa lanjut ngerjain bab 4. dengan sisa tiga hari menuju sidang skripsi, gue cuma punya waktu dua hari buat nerjemahin bab 2 dan 3. setelah semua bab selesai diterjemahkan, gue juga harus ngeberesin daftar isinya. karena keterbatasan tenaga dan keinginan, gue memutuskan buat ga nerjemahin kata pengantar, dan langsung meluncur ke tukang fotokopi, ketika sidang skripsi tinggal sepuluh jam lagi. skripsi versi bahasa inggris ini, untungnya, cuma perlu di-copy tiga kali, alih-alih enam kali kaya versi bahasa indonesianya yang jadi syarat sidang kompre. begitu si skripsi selesai, gue serasa pulang bawa bayi baru lahir. hangat (karena baru keluar dari mesin fotokopi), dibungkus kain (karena dimasukin ke tas belanja) dan digendong (karena berat)... hihihi :D


("the baby"!)


sidang skripsi gue berlangsung di tempat yang sama, dengan empat orang peserta yang sama. agak beda sama sidang kompre, sidang skripsi dimulai dengan presentasi skripsi dari para peserta sidang, yang disaksikan oleh baik penguji dan peserta sidang. baru pas sesi tanya-jawab deh peserta sidangnya ditanyain satu-satu. atas restu ibu ketua jurusan, gue presentasi pakai bahasa inggris.

ada lima penguji sidang skripsi, tiga di antaranya penguji sidang kompre gue, yang dua di antaranya adalah pembimbing sidang skripsi gue. selain tiga penguji itu, dua lainnya adalah dosen wali gue dan pembantu dekan bidang kemahasiswaan. sayangnya, dua penguji yang terakhir itu belum datang pas peserta sidang mulai presentasi... jadi sesi tanya-jawabnya dicicil deh. pertama-tama, gue diuji sama tiga dosen: pembimbing utama skripsi, dosen wali, dan pembantu dekan bidang kemahasiswaan. karena bu pembimbing lagi kehabisan suara, beliau ga banyak tanya-tanya. dua penguji lainnya, yang ga sempet nonton presentasi gue, nanya dalam bahasa indonesia. setelah sesi pertama ini, dua penguji lainnya menyusul agak siangan.

pas sesi kedua inilah gue diuji dalam bahasa inggris, dan dicecar perihal macam-macam. soal teori. soal penggunaan public sphere-nya habermas yang dianggap ga maksimal. soal rumusan masalah yang dianggap kaya tugas akhir mahasiswa d3. rasanya skripsi gue teramat sangat dangkal. tapi harapan gue muncul lagi, pas salah satu dosen penguji bilang kalau skripsi gue bakal dipublikasikan. hey, if it is worthy of being publicised, it won't be that bad, no?

setelah semua sesi tanya jawab selesai, waktunya yudisium. jreng jreng jrenggg...


(empat wajah gugup - courtesy of lingga murni)


nama gue disebut kedua dari terakhir. setelah dapat komentar kalau gue "sukses bikin penguji pusing karena harus nerjemahin pertanyaan" dan harus siap-siap "bikin revisi dalam dua bahasa", diumumkanlah kalau nilai skripsi gue... A.


(abang sahala, sang dosen legendaris, diapit empat sarjana segar - dari kamera lingga tapi dijepret sama achie)


beres yudisium, gue baru sadar akan dua hal. pertama, tanggal wisuda gue adanya empat tahun sekali (entah ini berarti tanggal cantik atau justru ribet, hahaha). kedua, setelah baca-baca posting blog lama, ternyata keinginan gue terkabul: gue pengen lulus di bulan februari, bukan pengen wisuda di bulan februari. my... one really needs to be careful on what they wished for, do they not?

Wednesday, 22 February 2012

sarjana segar - bagian 1

halo.
gue baru saja lulus sidang komprehensif. ini berarti selangkah lagi menuju gelar sarjana ilmu komunikasi.
"hore!"
dan "haduhh..."

apa sih sidang komprehensif, you may ask?
sidang komprehensif, populer dengan sebutan kompre, adalah bentuk ujian lisan yang harus dilalui setiap mahasiswa fakultas ilmu komunikasi universitas padjadjaran. bahan ujiannya, secara umum, mencakup seluruh materi kuliah - termasuk, tapi tidak terbatas pada, teori komunikasi dan know-how seputar jurusan yang diambil (dalam kasus gue, jurnalistik). terutama di jurusan gue, yang mahasiswanya harus melalui serangkaian sidang untuk meraih gelar sarjana, lulus kompre berarti meraih gelar s.kom alias sarjana kompre, sebelum beberapa minggu kemudian menjadi s.ikom alias sarjana ilmu komunikasi.

persiapan gue buat ikut sidang kompre teramat sangat sempit. awalnya adalah revisi bab 4 di minggu kedua februari, yang syukurnya ga banyak-banyak amat, tapi berujung pada dukungan dari dosen pembimbing agar gue sidang di akhir bulan. itu berarti skripsi, plus segala persyaratan sidang komprehensif, harus siap sebelum tanggal 17. sertifikat seminar masih kurang dari lima, skor toefl itp yang sudah kedaluwarsa, belum bikin foto hitam-putih buat ijazah, et cetera et cetera, tapi ternyata tenggat itu terkejar juga.

setelah tenggat pengumpulan skripsi berlalu, sidang komprehensif menunggu di tanggal 22. dari jeda empat hari yang ada, dua hari gue habiskan untuk menjejali ingatan dengan segala rupa materi ilmu komunikasi dan ilmu jurnalistik yang sempat datang dan pergi selama tahun-tahun perkuliahan. untung ada teman-teman seperjuangan: dua sejoli dari angkatan 2007, icoen dan lingga, plus sesama 2006, lia, yang setia menyediakan tempat bernaung, belajar, dan tujuan makanan pesan antar.

sidang komprehensif gue dimulai jam 9 pagi di jurusan jurnalistik fikom unpad jatinangor. sidangnya berlangsung satu lawan tiga. peserta ujian masuk satu per satu, menghadapi tiga penguji. waktu pertama kali masuk, gue diminta membahas isu yang lagi hangat di media. gue waktu itu dapet isu penusukan oleh anak sd. pembahasan itu berlanjut ke teori-teori komunikasi yang bisa dipakai untuk menjelaskan isu itu, di mana gue harus menulis teori-teori yang dimaksud di papan tulis. setelah nulis empat teori dan kehabisan ide, gue diminta cari empat teori lagi. tapi, sebelum bisa keluar ruangan untuk cari bahan baru, gue harus menjelaskan satu demi satu teori yang udah ditulis tadi. selain teori-teori komunikasi, gue juga ditanya-tanya seputar journalism know-how, seperti elemen-elemen jurnalisme, komisi penyiaran indonesia, dewan pers, dan lainnya.

sejak keluar dari ruang ujian untuk pertama kalinya, gue mati rasa. kepercayaan diri menguap habis, ga yakin bisa lulus sidang dengan jawaban yang rasanya begitu dangkal dan gelagapan, tapi ga berani ngebayangin juga gimana nasib nanti kalau harus sidang kompre ulang. pikiran juga buntu, ga kepikiran teori komunikasi apaan yang bisa dipakai buat isu si anak sd ini karena rasanya ga ada lagi yang sesuai. makan siang pun tiada berselera, dan begitu seluruh proses ujian selesai, gue udah gugup tiada tara.


(ekspresi sebelum yudisium - courtesy of bagus dwi cahyo)

jreng jreng... tibalah waktunya yudisium. satu demi satu nama peserta sidang disebut, dan dinyatakan lulus. gue giliran terakhir. sebelum nasib gue diumumkan, tiba-tiba terdengar ada salah satu penguji bisik-bisik tentang penjadwalan ulang. mati, jangan-jangan gue jadi satu-satunya yang harus ngulang...

tapi kemudian nama gue disebut, dan gue dinyatakan... lulus! horeeee!


(sarjana kompre baru: puji maharani, aldila aprilia kusuma, suhervandri, lingga murni andarini)

sidang skripsi menanti kami pekan depan!
bagi para sarjana kompre baru, ini berarti seminggu penuh waktu luang. tapi buat gue, ini berarti lima hari tersisa untuk sebuah misi gila: mengalihbahasakan skripsi supaya bisa sidang dalam bahasa inggris. cerita ini masih ada lanjutannya, teman!

Wednesday, 7 December 2011

tujuh

hari ini rabu, tujuh desember dua ribu sebelas.
tujuh hari rabu yang lalu, judul skripsi sudah resmi disetujui.
tujuh pekan kemudian, tiga bab skripsi sudah dituntaskan. yang masih terhutang tinggal bab berisi pembahasan dan simpulan. setelah menghabiskan hampir satu jam untuk mencetak 110 lembar skripsi, tiga bab itu sudah siap dipersembahkan pada pembimbing utama malam nanti.

tujuh pekan... rasanya terlalu lama untuk mengerjakan "hanya" tiga bab skripsi. apalagi setelah melirik berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing bab (file - properties - total editing time on microsoft word 2010), dan mendapati bahwa ketiganya ternyata rampung dalam waktu masing-masing kurang dari lima hari kerja.

dan desember tinggal tersisa tiga pekan tiga hari. waktu yang lebih dari cukup untuk dihabiskan dengan mengkhawatirkan apakah waktu yang ada sungguh mencukupi.

Wednesday, 19 October 2011

the holy thesis - part 2

akhirnya, kenang-kenangan dari empat bulan dua puluh tiga hari yang gue habiskan di thailand tahun lalu tidak hanya bakal terdokumentasikan dalam bentuk foto dan blog, tapi juga skripsi.

hari ini, sk untuk skripsi gue sudah mulai diproses. pembimbing skripsi juga udah dapet. kombinasi yang bagus, menurut teman-teman.

ini berarti, waktunya mencoret satu keinginan (lagi) dari daftar! YEAH!

Tuesday, 11 October 2011

the holy thesis

gue sudah sidang usmas tadi pagi.

ngomong-ngomong, "usmas" adalah istilah yang dipakai di kampus gue untuk membicarakan tentang "usulan masalah", alias judul yang mau diajukan untuk penelitian skripsi. nah, sebelum bisa mengerjakan (dan menyelesaikan, tentu) karya tulis bernilai enam sks ini, gue harus melalui tahap usmas ini dulu. mungkin di kampus lain sebutannya juga beda, tapi intinya sih sidang pengajuan topik skripsi, semacam thesis proposal defence.

usmas gue pada akhirnya berlabuh pada strategi penggunaan media sosial dalam kasus penyensoran iklan layanan masyarakat "we're sorry, thailand" (seperti apa iklannya, sila googling atau cek di sini). pada awalnya memang gue bermaksud meneliti kasus penyensorannya, karena penyensoran di thailand sama di indonesia banyak banget bedanya dan dengan demikian menggugah rasa ingin tahu (halah!), tapi kok kalau dipikir-pikir lagi rasanya nanggung. gue kan ga bakal tahu tentang kasus iklan itu kalau dia ga jadi berita, dan iklan itu ga bakal jadi berita kalau awalnya ga ada di youtube dan kemudian jadi omongan orang banyak.

singkat cerita, setelah presentasi, gue dihujani sejumlah pertanyaan sama penguji. ternyata isi usmas gue harus dirombak orientasinya supaya bisa konsisten sama judul dan ide keseluruhan. sidang pun diakhiri dengan keputusan revisi bersyarat. itu artinya, gue harus menyelesaikan revisi besar-besaran sebelum tenggat yang ditentukan. kalau hasil revisinya oke, berarti gue bisa lanjut ngerjain bab 2. kalau masih dianggap belum sempurna, harus sidang ulang. untungnya, para penguji gue ngasih masukan yang banyak dan mendetail, jadi gue tahu apa aja yang harus dibenahi.

beberapa bulan terakhir, sejumlah pertanyaan khusus mahasiswa tingkat akhir bertubi-tubi diarahkan ke gue. "kapan lulus?" adalah salah satu yang paling sering dilontarkan, dengan tingkat niat yang bervariasi mulai dari basa-basi sampai bermaksud memberi pekerjaan tetap. kadang-kadang, gue berharap pertanyaan itu mengandung sihir yang bisa bikin gue keesokan harinya langsung wisuda. dan bagaimanapun gue merasa senewen karena gagal memenuhi target lulus oktober tahun ini, skripsi gue ga bakal selesai kalau hanya dipikirin (padahal gue berbakat overthinking, sayang sekali itu tidak membantu).

dengan ditetapkannya strategi penggunaan media sosial sebagai objek penelitian skripsi gue, ini berarti dua hal. pertama, menghapus ide penelitian tentang penyensoran. kedua, skripsi gue akan punya tema yang sama persis dengan tugas makalah kelompok gue buat mata kuliah seminar komunikasi dan isu sosial tahun lalu. dan sementara gue baru sidang usmas hari ini, ken, yang juga sekelompok sama gue waktu ngerjain makalah kuliah seminar, bilang di twitternya kalau besok dia mau thesis proposal defence. kebetulan yang menyenangkan.

di lain pihak, skripsi, sebagai karya terakhir yang bisa gue buat sebagai mahasiswa sarjana, ternyata sukses membuat perfeksionis gue kambuh dalam proses pengerjaannya. bikin usulan masalah aja berminggu-minggu, karena sibuk ngumpulin bahan-bahan dan melawan gamang karena takut bahannya kurang. mengantisipasi kemungkinan disuruh sidang ulang dengan usulan masalah yang sama sekali baru, gue lebih memilih menimbun materi dan menyusunnya dengan hati-hati. apalagi skripsi ini juga gue buat sebagai sebuah kenang-kenangan program pertukaran gue tahun lalu. transkrip nilai dari chula kan ga berlaku di kampus, tugas-tugas yang udah gue kerjain juga ga bisa dipake secara langsung. apa lagi yang bisa gue bawa pulang dari sana, dan berguna buat kelangsungan hidup akademik gue di unpad, selain sebuah kasus yang bisa dijadikan skripsi dan mengantar gue ke aula graha sanusi hardjadinata?

jadi begitulah ceritanya. sampai senin depan kalau begitu, wahai usulan masalah. semoga pekan mendatang, satu keinginan dalam daftar yang terpajang di blog ini bisa gue coret dengan bahagia. terus bulan februari tahun depan gue bakal ulang tahun dan jadi sarjana. lalu makan-makan bersama sahabat-sahabat tercinta di hanamasa.