Thursday 30 September 2010

sebelum september selesai...

minggu midtest gue sudah berakhir. cuma ada dua midtest sih, philosophy and logic sama history of science, jadi ga berasa terlalu hectic.

gue udah bayar tagihan apartemen bulan ini - tagihan pertama yang nilainya sebulan penuh, karena tagihan bulan agustus kemarin cuma setengah bulan. bikin agak ketar-ketir gimana bisa melunasi tagihan buat dua bulan ke depan dan bisa tetap bertahan hidup dan naik ojek pulang-pergi ke kampus dan makan pocky dua bungkus sehari... hahaha.

gue udah bersih-bersih besar-besaran, itu termasuk nyapu, ngepel, ganti seprai dan cuci baju, setelah kamar berantakan dan dicuekin selama midtest. eh tapi tiba-tiba lampu kamar mandi gue kedip-kedip ajojing gitu, dan sampe sekarang belum gue ganti. biarlah nanti aja, itung-itung pengiritan listrik. itu tagihan listrik 522 baht... traumatis pisan. *aduh nasib anak kost... dan sekarang lagu itu lagi diputer di itunes gue. dasar ya playlist suka bikin pelecehan.

gue udah apply isfit! silakan klik linknya untuk tahu lebih jauh... masih lima jam lagi menuju deadline, berhubung ada perbedaan waktu thailand-norwegia, hehehe. pengumumannya masih satu bulan lagi... mari kita lihat apakah gue berjodoh dengan salju tahun depan, mudah-mudahan panitianya bermurah hati ngasih gue travel support sebanyak yang gue minta...

dan... ting tong! selamat satu oktober!
hari ini gue mau perpanjang visa, demi bisa menetap lebih lama di negeri gajah putih (yang ternyata gajah putih itu bukan berarti gajah berkulit putih, seperti kata aki richard lair yang jadi dosen tamu kuliah thai culture hari rabu).

october wish gue, hmm... apa ya?
bisa bertahan hidup dengan beasiswa sampai selesai semesteran!

Wednesday 29 September 2010

(sok) merenung

maaf lama tak posting. maksud hati sih hiatus dalam rangka belajar buat midterm (padahal ujung-ujungnya main looklet dan plesir ke prachinburi). besok sebenernya ada uts history of science jam empat sore, dan sebelumnya harus mampir ke imigrasi buat perpanjang visa, dan sindrom musim ujian macam sekarang berarti kamar sedang dalam kondisi mahaberantakan.

jadi harusnya gue mulai belajar, atau beres-beres, dan bukan posting. iya kan? iya kan?

tapi barusan gue baca sebuah blog, an acquaintance's, dan tiba-tiba ngerasa tersentak.
dia cerita soal betapa dia benci bapaknya, pacarnya menyebalkan, cuaca yang tidak bersahabat, kampus yang pelit, bla bla bla...

oke, gue memang bukan orang yang ga pernah ngeluh. in fact, i do it all the time. i am such a whiner, and most of the time i can find things to be criticised. tapi untuk baca blog orang lain yang isinya keluhan semua, plus "ada masalah sama kalian?" di akhir semua itu, rasanya gimanaaaa gitu...

serasa pengen kasih komentar atau pesan di shoutbox, "masalahnya ga ada di gue. masalahnya ada di lo yang kebanyakan cari-cari masalah. lo ngeluh bolak-balik di blog juga ga berarti masalah lo selesai!"

hmm. tapi kok rasanya kalo gue nulis begitu juga ga bakal ngasih penyelesaian, ya? lagian, itu kan blog punya dia, kalo gue ga suka tinggal tutup jendela aja...

eh, akhirnya gue malah jadi sok-sok merenung.
dalam sejumlah hal, gue juga ngalamin apa yang dia tulis. gue tau apa rasanya ketika hal-hal itu terjadi. tapi gue tergolong pelit terkait itu semua, yang menurut gue cukuplah jadi privilese temen-temen terdekat gue untuk tahu.

gue ga bisa menulis terlalu banyak tentang hal-hal yang ga menyenangkan. buat gue, pengalaman buruk yang ditulis ulang sama buruknya dengan mengalaminya dua kali. belum lagi kalau itu bisa dibaca semua orang semudah mengetik alamat blog gue dan menekan tombol enter. pengalaman buruk yang dialami dua kali itu pun tersebar, diketahui orang lain yang bahkan bisa jadi gue ga tahu dia siapa, atau mungkin orang tertentu yang sebenernya gue ga pengen dia tahu soal apa yang gue tulis.

gue jadi keinget obrolan gue sama lisa, temen gue di klub debat, tentang blogging dan privasi. menurut dia, blogging itu cenderung berbahaya karena bikin orang bisa tahu tentang kita tanpa kenal secara langsung. sedangkan menurut gue, blogging mulai jadi seru ketika si blogger mulai memilah-memilah apa yang mau dia tulis, dan sejauh mana dia pengen orang lain tahu tentang dia. kita pun seiya sekata, kalau "it depends on how much (and how deep) you wish to share."

kalaupun blog gue ini isinya kebanyakan senang-senang, itu karena gue percaya kalau kegembiraan itu harus dibagi-bagi. semacam sedekah, barangkali. ga harus punya uang, karena pakai senyum pun bisa kan? :)

Tuesday 21 September 2010

hampir tertipu

sampai jam setengah delapan malam waktu bangkok, gue pikir hari ini adalah hari yang biasa-biasa saja.

gue kuliah dari pagi sampai sore, pulang kuliah nyapu, pasang seprai, cuci baju, beresin kamar, cuci piring, masak nasi buat makan malam. hampir ga ada yang menarik, kecuali hari ini gue hampir ga bayar ongkos bus karena ga ditagih-tagih sama kondekturnya. oh, sama mungkin kalung-kalung superlucu yang tadi siang gue temukan di pratunam market (yang ga gue beli karena gue berada di antara dua pilihan: kalung atau ongkos perpanjang visa).

maka dari itu, tadinya gue ga kepikiran bakal posting sesuatu.

eh, tiba-tiba pas lagi ngeberesin lemari dan tak sengaja melirik layar laptop, ada email baru. begini isinya:


nah lho, bingung dong gue. gimana bisa mahasiswa kedokteran asal pantai gading tiba-tiba ngirim email ke gue, bilang kalo bokapnya mati diracun, terus minta gue jadi legal guardian dia buat nyari rekening berisi duit 9,5 juta dolar warisan dari bokapnya, dan ngejanjiin gue bakal dapet 20 persen dari nominal itu?

hmm hmm, ini terlalu bagus untuk jadi nyata. mari kita tanyakan kepada tuhan semesta alam maya, mbah google. mbah, ronald konan ini sopo toh?

yah, ternyata jawaban si mbah tidak memuaskan, karena yang ditemukan adalah ronald konan oakley asal amerika. coba kita ganti ronald dengan frederick, yang disebut-sebut sebagai si bapak. dan, jrengjrengjreng... gue menemukan ini:

dan ini sambungannya...


ternyata eh ternyata, email senada beredar dalam berbagai versi yang serupa tapi tak sama - sejak tahun 2007 (!!!)

Ya Tuhan, terima kasih sudah menciptakan mesin pencari paling canggih sejagat internet.

Sunday 19 September 2010

di bangkok tapi ga tau mau ngapain?

atau sebetulnya mau ke grand palace tapi ga rela bayar 350 baht?
atau sesungguhnya pengen belanja ke chatucak tapi pas lagi week day?
atau sebenarnya ingin menjelajah kota dengan biaya murah tapi ga tau harus mulai dari mana?

kunjungi saja bangkok mass transit authority, situs resminya bus kota bangkok. nantinya, di kolom bus search, silakan browsing tempat tujuan. carinya di bagian "select place" ya, bukan "select place category". nah, setelah kira-kira nemu tempat yang menarik atau terdengar unik (misalnya Mr Kukrit's Home), tinggal dipilih aja dan klik "go". lalu, waktunya googling untuk cari keterangan lebih lanjut. habis itu, cari tempat terdekat - dari lokasi di mana anda berada - yang dilewati sama bus. kalau dari hasil pencarian ditemukan lebih dari satu nomor bus, pilih bus yang kira-kira rutenya paling nyaman... lihat aja detail rute untuk setiap bus.

ah, ternyata seru ya merencanakan plesir-plesiran... apalagi akhir pekan depan bakal mulai lebih awal karena jumat ga ada kuliah. yihuy!

Saturday 18 September 2010

hemat pangkal kaya

untung sekali, gue dikasih kesempatan exchange di thailand.
bukan di singapura atau korea selatan...

di sana pasti susah buat bertahan hidup dengan tiga puluh ribu rupiah sehari.

Friday 17 September 2010

dekat tapi jauh.

selamat ulang tahun yang ke-duapuluhdua untuk gisha rizky prathita, sahabat tersayang yang dekat di hati tapi jauh di mata.

semoga lancar karirnya, jodohnya, ngerjain novelnya, belajar dandannya, dan lain sebagainya. jangan jadi wartawan ah tapinya, itu jatah gue! hahaha.

maaf ya, ga bisa ngerayain bertiga bareng diani...

i miss you girls.
i had a splendid birthday (with snake as a bonus) with both of you this year, but i could not be there for yours.
main sini dong!

Thursday 16 September 2010

waktu

tanpa mengurangi rasa hormat pada anda semua, yang merasa pernah bertanya pada seseorang yang berada di luar batas negara anda,

"jam berapa di sana sekarang?"

apa anda tidak punya pertanyaan lain yang lebih menggugah rasa ingin tahu dan lebih membutuhkan jawaban?

oh, i know. if somebody asks me such question, i would rather direct them to my blog.



Wednesday 15 September 2010

reaction paper 1: bacc

ini ceritanya adalah reaction paper gue buat kelas kebudayaan thailand, setelah main-main ke bangkok art and culture centre minggu lalu. gue mengikuti anjuran sang dosen untuk mengerjakan tugasnya dengan "fairly large font", "double-spaced", dan "one page only unless you include pictures". tadinya gue kira, dengan font times new roman ukuran 14, dua spasi, dan dua halaman penuh (karena pake dua foto), gue belum memberikan reaksi yang cukup. apalagi setelah ngeliat reaction paper-nya ken, yang satu halaman tapi spasinya tidak ganda dan hurufnya kecil. eh ternyata ada aja yang tugasnya cuma satu lembar kertas, dan setengah halamannya habis sama satu foto gede... hahaha.

baiklah, selamat menikmati...

---

Bangkok Art and Cultural Centre has become an impressive home for contemporary artworks of Thai artists since 2005. The artworks, varies from paintings to installation variable, spread on about 3.000 square meters of gallery space on three floors. There is also an extra of 1.000 square meters more in various areas of the floor L to floor 5. Almost all of the artworks being exhibited, as I visited the Centre last Wednesday (8/9), are made in 2010.

From all the artworks seen, I adored this painting presented in an exhibition by Moving Thailand Forward at the first floor. It is titled “Romparungsangsanpratedthai”, made by Pracha Yindee in 2010.


The focal point is the yellow-coloured relief with the shape of Thailand, decorated with the national flag, visualisation of dripping blood, and bandages, on the top of a cart being pushed by black figures. It has two background colour; blue at the top and red at the bottom. There is a Buddha symbol on the top of the relief, while at the bottom there are various figures of people pushing the cart where the relief is placed. Its strength is in the patriotic spirit of “Moving Thailand Forward”.

As a whole, I feel that it is the artwork with the strongest will which presented in the exhibition. I think that the artwork shows a determination from Thai people to bring the country to a new level of development despite its current sufferings. The spirit itself can be recognised from many ways, for example from how the figures are trying to push the cart forward. The figures are portrayed faceless, which, in my opinion, means that their identities do not matter because they share the same goal after all. The only figure with visual identification found is the figure that seems to give the command to the whole crowd, which has the face of the current Thailand Prime Minister. Consequently, it shows how the figures trust that the wounded relief (read: Thailand) will be recovering at the same time it is moving forward. In addition, the Buddha symbol identifies not only the major religion, but also the foundation of much local wisdoms that greatly inspires the nation.

Finally, being a foreigner myself, I am greatly impressed on how the artist managed to capture the hurtful condition of a nation yet the people are not giving up to such obstacles. However, its location was not the most strategic exhibition spot, causing not so many people to come and visit the display of such artwork.

Tuesday 14 September 2010

aduh, maaf!

"maaf, permisi" ya mbak, "sumimasen" itu dipakai kalau anda nabrak troli belanja orang di jepang, bukan di thailand.

Monday 13 September 2010

mulai serius nih.

barusan ngecek inbox, eh ada email dari bu guru kwan. beliau adalah dosen gue buat mata kuliah seminar in communication and current social issues, yang pada awal kuliah sempat gue ajak ngobrol soal rencana penelitian gue. kan maksud hati membuat masa tinggal di sini jadi produktif, gue pengen sambil cari-cari bahan penelitian buat skripsi gitu, ahey.

dalam email itu, pada intinya beliau menyatakan bahwa ide-ide gue menarik, meskipun agak susah dikerjain. tapi kemudian gue menemukan pertanyaan yang agak menggelitik:

"i am not sure what you mean by phenomenology though. can u be more specific on how data collection will be done?"

er. dan sejujurnya, gue belum mikir sampai ke situ. meskipun gue udah punya tiga rencana penelitian, itu baru judul doang. bentuk penelitiannya aja belum jelas bakal kaya apa, apalagi mau pake teori apa. mana gue tinggal dua bulan lagi di sini, sementara gue belum bergerak meneliti apapun. segala sumber literatur yang udah gue baca pun rasanya ga bakal mencukupi buat bahan brainstorming dengan bu guru kelak.

haduh.

puasa sambil kuliah part 2

ramadhan memang sudah selesai. tapi, kebiasaan begadang sampai subuh, terus baru tidur dan bangun jam dua belas siang dan langsung berangkat kuliah, ternyata bertahan. lumayan sih, jadi bisa nyicil tugas performing arts yang deadline-nya besok.

dan gue memutuskan untuk membuat ke-begadang-an ini jadi lebih bermanfaat: sekalian puasa aja. hehehe, yuk mari cuci rice cooker dulu, terus sahur pakai sambal goreng ati.

ngomong-ngomong...
melewati satu bulan berpuasa di thailand, sebetulnya ga ada hal yang memberatkan secara signifikan. emang sih, cuaca di siang hari selalu di atas tiga puluh derajat. tapi, siang-siang gue kuliah di ruangan ber-ac, yang seringkali malah bikin merinding kedinginan. selalu ada yang bawa makanan dan minuman buat dicemil di kelas sih, tapi kecuali gue lagi teramat kehausan, gue ga bakal ngiler-ngiler amat.
waktu ikut lomba debat di mahidol, gue harus puasa sambil debat sembilan ronde dalam empat hari (2-3-3-1). meskipun ga bisa makan refreshment pas baru disaji, semua roti dan kue itu bisa gue ambil dan simpen di tas buat buka puasa. ada orang yang makan siang di depan gue ga bakal secara signifikan bikin gue pengen makan. toh, kebanyakan dari menu yang dimakan bakal melibatkan babi, dan dalam kondisi ga puasa juga gue ga bisa makan babi.

mungkin udah ga terlalu relevan lagi ngomongin soal puasa saat bulan puasa justru udah lewat. tapi justru ini yang bikin gue kepikiran soal prinsip "menghormati orang yang lagi puasa". sebuah justifikasi yang membuat para pedagang makanan tidak boleh memajang dagangannya di muka umum, dan orang-orang jadi ragu-ragu makan di ruang publik, khusus selama ramadhan.

selama puasa di bangkok, gue ga lagi merasakan privilese itu, di mana ga ada makanan dan minuman yang mejeng dengan bebas di ruang publik, menggoda iman. di sisi lain, orang-orang yang ga puasa kehilangan kebebasan mereka untuk makan di hadapan orang lain, yang mungkin saja sedang puasa, demi "menghormati orang yang lagi puasa" atau "menghormati bulan ramadhan". tapi, justru ketika gue ga makan pada siang hari, di tengah orang-orang yang bisa makan dan minum sepanjang waktu, gue bisa bener-bener belajar buat menahan diri dari godaan lapar dan haus. terlebih lagi, orang-orang akan mulai bertanya kenapa gue ga makan atau minum, dan gue jadi punya kesempatan untuk menjelaskan sama mereka apa itu puasa, kenapa gue puasa, dan bla bla bla. "penghormatan" dari mereka pun datang karena mereka paham, bahwa apa yang gue tengah lakukan adalah sebuah ibadah. bukan sesederhana "demi menghormati bulan ramadhan dan orang-orang yang berpuasa saat itu".

salah seorang panitia lomba, yang kemudian jadi sering ngobrol sama gue, bilang begini:
"kalo gue makan di depan lo, dan bikin lo kepengen makan, gue dosa ga?"
gue ga ingat pasti apa yang pernah diomongin guru agama gue tentang ini, tapi gue percaya kalau segala sesuatu itu bergantung pada niat. maka gue bilang sama dia, jawabannya iya dan tidak. iya, kalo lo sengaja makan di depan orang puasa, dengan tujuan orang itu membatalkan puasanya. tapi kalo lo makan di depan orang puasa tanpa tahu dia lagi puasa, atau tanpa niat menggoda orang yang lagi puasa itu untuk batal, ga ada masalah. kalaupun kemudian orang itu membatalkan puasa karena tergoda, ya itu urusan dia dan Tuhan.

ketika makanan dan minuman berseliweran dengan bebas saat gue puasa, bukannya gue ga jadi kepengen. justru, itu jadi kesempatan buat gue belajar menahan diri lebih kuat lagi. gue belajar untuk ga tergoda beli es teh pake bubble jam dua belas siang pas udara lagi panas-panasnya, ga mengeluh soal cuaca, dan nawar tuk-tuk sambil senyum.

berpuasa selama bulan ramadhan di bangkok, rasanya sama seperti berpuasa bukan pada bulan ramadhan di indonesia. makanan-minuman ada di mana-mana, dan orang-orang bebas makan dan minum di mana saja (kecuali tempat-tempat tertentu kaya bts atau mrt). dan seperti halnya tidak semua orang berpuasa di bulan ramadhan, di luar bulan ramadhan juga masih ada orang yang berpuasa.

kalau dilihat dari faktor berjualan makanan dan minuman saja, bukankah tampak bahwa "penghormatan terhadap orang yang berpuasa" menjadi tidak konsisten, karena hanya berlaku dalam waktu tertentu? dengan begini, orang yang berpuasa di luar bulan ramadhan jadi tidak mendapatkan "penghormatan" sebagaimana yang bisa mereka dapat di bulan ramadhan. juga, "penghormatan terhadap yang berpuasa" seolah tampak hanya seputar tidak makan dan minum di hadapan mereka.

terus terang, gue bingung dengan bentuk "penghormatan" macam ini. tapi, "penghormatan untuk orang yang berpuasa" dalam bentuk tidak berjualan makanan secara "terang-terangan" selama bulan puasa ini rasanya kurang adil. mereka yang makan di muka umum akan dapat tatapan menghakimi, seolah berkata, "ih, ini kan bulan puasa, kok lo siang-siang makan sih?".

di bangkok, gue kehilangan rasa minder untuk makan di depan umum selama bulan puasa ketika gue kebetulan libur. tapi, ketika gue puasa, orang-orang yang tau kalau gue muslim akan berhenti makan seketika kalau gue muncul. atau minimal, mereka akan bilang, "maaf ya, gue makan dulu...". dan itu tanpa gue minta. kalaupun masih ada yang cuek makan-minum di depan gue, ya itu bukan salah mereka. kan mereka ga tau gue puasa, dan gue juga ga pasang pengumuman di jidat, "woi, gue lagi puasa, jangan makan di depan gue!"

buat gue, justru ketika godaan itu ada di mana-mana, rasanya akan lebih menyenangkan waktu buka puasa dan menyadari, "wow, hari ini gue bisa tamat puasa!". ketika potensi eksternal, seperti makanan dan minuman, ditahan, godaannya mungkin sedikit berkurang. tapi bukannya puasa itu yang paling utama bukanlah ga makan dan ga minum, tapi menahan hawa nafsu secara umum?

seperti apa kata nyokap gue, "buat apa kalau kamu niat puasa, ga makan dan ga minum seharian, tapi masih marah-marah, bohong, dan ga shalat lima waktu?"

karma.

gue seneng belajar bahasa baru, jujur aja.
gue cuma ga terlalu seneng belajar aksara baru.

kecuali huruf hijaiyah, yang gue pelajari dengan terpaksa waktu sekolah dasar demi bisa nulis surat-surat pendek dan baca Al-Quran (yang selamat dari misi pembakaran pendeta aneh), dan huruf latin tentunya, gue buta huruf. sama sekali. dulu gue bisa baca hiragana dan katakana yang gue pelajari juga dengan terpaksa selama dua tahun di sma, tapi sekarang kemampuan bahasa jepang gue sudah berkarat parah. yah, kecuali beberapa survival phrases yang gue dapet dari nonton dorama-nya takuya kimura.

maka dari itu, gue pernah bertekad untuk tidak tinggal di negara dengan huruf asing, demi meminimalisir ketidakmampuan baca tulis dalam bahasa setempat. apalagi kalau warga setempat ga banyak yang bisa bahasa inggris, bisa celaka tiga belas kali lipat. kalau buat mampir beberapa hari sih mungkin oke, misalnya buat belanja di cina, main bola di world cup stadium di korea, atau jadi stalker takuya kimura lihat sakura di jepang. tapi soal tinggal di sana, waduuuh... kalau ada pilihan lain sih gue mending ambil pilihan lain deh.
kalau pilihan lainnya itu timbuktu? hmm... mari kita diskusikan lebih lanjut di kemudian hari.

tapi sekarang ceritanya bukan soal itu.

sekarang ceritanya adalah soal karma.
betapa hal yang gue mau, dan ga mau, terjadi dua-duanya sekaligus. gue mau kuliah di luar negeri, dan gue ga mau tinggal di negara yang ga pake huruf latin. ta-da! dan lihat sekarang gue terdampar di mana. hahahaha.

tidak bisa baca tulis dalam aksara setempat jelas membuat gue mengalami sejumlah kesusahan.

gue ga bisa baca menu, jadi hampir selalu harus bareng sama temen gue yang orang thailand kalo mau pesen makanan. gue bisa sih nyebutin nama beberapa makanan favorit gue, pad thai misalnya. tapi kalo penjualnya tiba-tiba nanya macem-macem, misalnya "udangnya mau dikupas atau dicincang?", gue tetep aja bakalan bengong.

gue juga ga bisa baca rute bus, yang ditulis di bagian pinggir dalam bahasa thailand. nah lho. ini resikonya jelas besar, karena gue ga bisa mengidentifikasi lokasi dan mencari tahu arah kembali. amit-amit deh kalau gue kesasar terus ga bisa pulang. ataupun kalau bisa nyetop taksi dan bilang "rong mueang soi neung", tapi kalau tiba-tiba meteran taksi sesampai di apartemen menunjukkan angka 450 kan ga lucu.

kalo habis belanja, gue ga bisa baca struknya. paling ya gue mengira-ngira aja dari harganya, ini barang apaan. well, kecuali kalo belanja di boots atau watsons ya. pas lagi belanja, gue juga ga bisa baca petunjuk penggunaan, karena sebagian besar produknya buatan thailand (apalagi perlengkapan bersih-bersih).

di apartemen gue ada semacam papan peraturan buat penghuni gitu, tapi gue ga tahu apa aja isinya karena ga bisa baca.

bahkan, waktu gue field trip ke bangkok art and culture center, gue ngeliat benda di bawah ini, dan gue pegang-pegang dengan antusias. abisnya membal, mirip trampolin... hahaha. eh tiba-tiba malorie nyeletuk, "puji, jangan pegang! kali itu tulisannya berarti 'do not touch'!".


moral dari cerita ini: hati-hati dengan permintaan anda. tapi jangan terlalu hati-hati, karena Tuhan punya selera humor yang tinggi.

tapi, Tuhan, saya mau, kalau kelak diberi kesempatan kuliah lagi, atau mencari penghidupan di luar negeri, saya mau di negara yang bahasa nasionalnya bahasa inggris...

Sunday 12 September 2010

daripada malu bertanya sesat di jalan...

"so you want to ban burqa, what's the difference of that with banning monks' clothing?"
(an opponent in eu-th debate preliminary round)

"when you break fasting, don't you know where is the west?"
(one of eu-th debate competition committee, when i asked them where is the west so i can pray.)


"but i don't use it anymore. why would i give you my yahoo email address?"
(my teacher for seminar in current social issues)

"you have to wear that?"
(a friend in the debating club, pointing at my prayer suit)

"you have not been dating again for years too? what happened, you still think of him?"
(a friend of a friend, when she said that she hasn't been dating for two years, and i promptly responded, "me too!")

"so, indonesians don't eat pork?"
(the same person as the latter)

Friday 10 September 2010

the sexiest man alive

dulu gue pernah dapet pertanyaan, tapi lupa siapa yang nanya.
bunyinya begini:
"menurut lo, siapa laki-laki yang paling seksi sejagat raya? tapi harus yang masih bisa nafas!"
err... oke.
kok susah ya jawabnya?

tadinya gue mau jawab john lennon... hahahaha. tapi jelaslah ya almarhum tidak masuk kategori.
kenapa john lennon? karena john lennon gondrong, berkacamata, plus jago main gitar, dan buat gue itu seksi. eh tapi secara umum gue sih beranggapan kalo geeks are sexy, hehehe. plus, dia pria inggris, yang dari aksennya aja udah seksi. dan lagu-lagunya juga menyentuh hati, jadi komplitlah ya. apalagi, menurut gue, john lennon sedikit banyak menginspirasi pencitraan harry potter, yang merupakan salah satu tokoh fiktif favorit gue sepanjang masa (selain sherlock holmes, tintin, peter parker, doraemon, dan shinichi kudo).

tapi gue ga mungkin jawab harry potter, sherlock holmes, tintin, peter parker, atau shinichi kudo. apalagi doraemon. mereka kan hasil rekayasa, mana bisa nafas. dan gue ga bakal jawab daniel radcliffe, karena dia hanya tampak imut waktu umur sebelas tahun, tapi makin tua tampangnya makin "ga mirip harry potter". rupert grint? err... kurang geeky, hehehe. waktu liat dia jadi cedric diggory, tadinya gue pikir robert pattinson lumayan oke. tapi setelah dia jadi vampir labil, maaf deh.

eh jadi siapa dong ya?
gara-gara dapet pertanyaan aneh begini, gue jadi nyadar kalo udah lama banget gue ga punya artis lelaki yang diidolakan. kaya waktu zaman smp, gisha terkenal sebagai penggemar graham coxon. kalo diani, thom yorke. dan gue...

ih gue diledekin ampun-ampunan deh sama mereka berdua. "apaan sih lo, ngefans kok sama KUYA!" hahahaha.

eh tapi mas takuya ini ganteng sekali lho sumpah gue ga bohong. kalo diliat dari foto doang sih beliau agak tampak cantik, tapi kalian harus menyaksikan bagaimana dia bermain peran dan mencium pemeran utama wanita di episode terakhir. gue langsung jatuh hati waktu nonton long vacation, drama jepang di mana dia main jadi pianis. waktu dia jadi hairstylist yang jatuh cinta sama gadis lumpuh di beautiful life, gue rela nungguin dorama itu ditayangin di indosiar jam sepuluh malem, dan hampir setiap habis nonton gue bakal berurai airmata. dan gara-gara dia jadi co-pilot di good luck!, gue sempet bertekad mau jadi pramugari setelah lulus sma.




oh ya, dia juga main film lho.



waktu berlalu, dan takuya kimura terlupakan. bukan maksud sih, tapi pada masa itu gue kesulitan mempertahankan takuya kimura di dalam hati. mau cari soundtrack dorama-nya aja susah, lha wong ga tau apa judulnya (baca credit title aja ga bisa). download gambar-gambar dia lama-lama bosen. nyari gosip tentang dia juga garing karena keluarganya tampak adem ayem aja. nyari info tentang dorama barunya juga ga guna kalo ternyata ga bakal tayang di indosiar (yang jaman dulu langganan nyetel dorama). mau nyari dvd serialnya, susah. dan dengan kecepatan internet indonesia saat ini, mana betah gue nongkrongin youtube lama-lama buat nonton episode demi episode...

sampai pada suatu malam ku sendiri tiada teman kunanti gue buka youtube dan ngetik keyword "takuya kimura". ealaaaah, nemu video dorama banyak banget! itu mah ya langsung aja ditonton maraton sampai subuh. terus, begitu nemu judul soundtrack love generation yang selalu terngiang-ngiang di kepala gue, langsung deh dicari, di-download, dan diputer repeat track tiga hari berturut-turut. dan sampai hari raya ini, racun takuya kimura masih merajalela di otak. sekarang bahkan gue lagi memburu full album soundtrack good luck!, yang kebetulan instrumental semua. lumayan buat lagu latar di kala mandi pagi. ah, senangnya dimanjakan oleh koneksi internet bangkok yang kecepatan downloadnya seratus kilobyte per detik!

duh, mau dong dapat jodoh yang setia kaya shuji okishima, bisa keliling dunia kaya hajime shinkai, jago main piano dan ngajak pindah ke boston brondong juga gapapa kaya sena hidetoshi...

the feast

i tried to do a long descriptive post on this, but words fail me. i even got really teary at when i received a phone call from my mother this morning, when i arrived at the embassy and found out that i missed the prayer. but i got plenty of good food to eat on the spot and take away, had an awesome seminar class with a guest lecturer from the states, and my ajarn said that she loved my complexion.

do enjoy the humble pictures. i wish i have replaced my camera earlier, though. he is indeed loyal, but fujifilm is super crappy.


(people lining up in front of wisma indonesia, the residence of the ambassador of indonesia for thailand. later on, everybody will meet the ambassador himself at the residence's door, to shake hands and wish each other a happy eid.)

(the famous "ketupat" did not make a glorious appearance today, instead it was substituted with "lontong".)

(with ibu nana, wife of an indonesian diplomat, and a very dear friend.)

(me and malorie, my fellow scholar, whom i smuggled in to the feast. she has been to indonesia before, and was ecstatic to see lotsa people wearing batik.)

Thursday 9 September 2010

takbiran!

hari terakhir ramadhan, sebagai blogger yang berdedikasi rasanya ga afdol kalo ga posting tentang lebaran.

dulu, gue selalu berandai-andai gimana rasanya lebaran di negeri orang. pas ngalamin sendiri, ternyata...

gue kangen buka puasa pakai ketupat dan opor. kangen suara takbiran dan petasan yang berisiknya ampun-ampunan. kangen ngelirik baju lebaran dengan tatapan penuh damba. kangen aneka kue kering buatan nyokap yang udah disusun rapi di meja ruang tamu. kangen males-malesan di ruang nonton tv sambil ngemil kue keju, nastar, cornflake, dan putri salju, setelah seharian beres-beres rumah. kangen bikin cornflake coklat sehabis buka (sambil jilat-jilat coklat leleh yang nempel di jari). kangen libur kuliah, di mana tugas-tugas akan dibiarkan terbengkalai sampai habis lebaran, dan hari-hari terakhir puasa gue malah kelimpungan mau ngapain. kangen nyokap gue bilang, "mbak, dorokdok-nya jangan diabisin!"

hari ini gue buka puasa pakai pocky strawberry. baru makan malam jam delapan, setelah cuci piring-sendok-garpu-rice cooker-kukusan. bikin bubur pake kaldu sapi (instan, tentu) terus ditimpa sawi kukus. ga ada kue kering, tapi gue punya sebungkus rice cracker yang langsung habis dalam sepuluh menit. di luar, seperti biasa, berisik balapan motor liar tengah malam. nyetrika seragam buat besok - iya, besok gue kuliah jam satu siang sampai jam empat sore.

(baju lebaran gue besok. satu hari dua setel baju... hehehe)

takbiran malam ini cuma bisa dinikmati lewat youtube, yang gue putar ulang setiap kali videonya habis. waktu videonya baru aja mulai, cessss... eh tiba-tiba pipi basah.

dan sekarang sudah dua belas menit lewat jam sebelas malam...

mungkin gue bakal begadang semalaman. maksud hati sih kemarin mau bersih-bersih kamar, tapi apa daya waktu tak mengizinkan, jadi mungkin malam ini deh sekalian. lagian, gue ga mau ketinggalan shalat id.

yah, yang penting gue masih ada kesempatan buat ikut shalat id... dan gue bisa ngerti penceramahnya nanti ngomong apa, karena shalatnya di kbri. bahkan habis itu bakal ada open house sampai siang, jadi besok gue bakal tetap bisa ketemu ketupat. tapi ya tetep, habis itu harus kuliah... huhuhu kangen libur lebaran tiada terkira.

tapi, terlepas dari kangen macam-macam ritual pra-lebaran, ramadhan kali ini penuh berkah, sangat berkesan, dan luar biasa menyenangkan. ini pertama kalinya gue puasa dan lebaran jauh dari rumah, tinggal sendirian, ngurus kehidupan sehari-hari dengan tangan sendiri, dan pake ikut lomba debat segala. but there is always a first time for everything, and i am (trying to) enjoy those experiences to bits.

ngomong-ngomong, lebaran tahun ini harinya "cantik" deh. tanggalnya bagus, 100910. pas hari jumat pula. mudah-mudahan tahun depan gue masih bisa ngerayain lebaran, terlepas gue ada di mana dan sama siapa ngerayainnya.

dan mudah-mudahan, hari sabtu mendatang, pendeta asal amerika ini udah kembali kewarasannya dan ga bakal nekat bakar Al-Quran. belum aja nanti gereja anda dibakar, atau tentara amerika di timur tengah sono dibunuhin gara-gara ulah anda bikin ngamuk umat setempat. kayanya anda kurang apdet deh om, orang islam kan juga banyak yang meninggal waktu 9/11. dan bendera itu beda sama kitab suci!

anywayy... selamat (liburan) lebaran, teman-teman dan pembaca sekalian! minal aidin walfaizin, diucapkan dengan tulus hati, langsung dari bangkok. :)

Wednesday 8 September 2010

help!

siapa saja, tolong dong beritahu gue caranya ngaktifin international roaming im3 di thailand.

menurut utusan dari indonesia (baca: adik gue), roamingnya bakal langsung aktif kalo nomor gue punya pulsa minimal dua ratus ribu, tinggal pilih mau pake jaringan true atau ais. gue udah coba kedua jaringan itu, tapi ga berhasil! huhuhu hiks hiks.

ada yang tahu gue harus ngapain?

kangen mama

self-explanatory.

feedjit

waktu awal-awal ngeblog dulu, gue mengandalkan tagboard (semacam message board widget, sekarang gue pakenya shoutmix), comment, dan hit counter untuk mengecek seberapa sering blog gue dikunjungi. tapi ketiga alat bantu itu ternyata punya kemampuan yang terbatas, sehingga gue ga bisa terlalu memastikan bahwa blog gue itu cukup populer, huahaha.

tagboard sama comment sebenernya esensinya sama; buat meninggalkan pesan. bedanya, tagboard bisa dilihat dan diisi langsung di halaman utama, sedangkan comment itu ada buat setiap postingan. kendala keduanya juga sama: ga semua pengunjung berminat meninggalkan pesan. mereka cuma pengen mampir, mungkin lirik-lirik sejenak, terus lanjut blogwalking lagi tanpa meninggalkan pesan yang bisa diidentifikasi dari siapa. jejak mereka cuma terlacak di hit counter.

tapi hit counter pun sebetulnya ga terlalu menjamin bahwa blog seseorang dibuka banyak orang, karena hit counter akan bertambah satu angka setiap kali alamat blog itu dikunjungi, masa bodoh yang buka cuma satu orang tapi di lima window sekaligus, dan di masing-masing window ada lima tab (niat amat yak, hehehe). atau, contoh yang tidak terlalu lebay, adalah kalau si pemilik blognya sering ganti layout, nah kan bakal sering preview tuh... dan pastinya si hit counter ini berfungsi dong.

makanya, ketika sekarang ngeblog lagi, gue seneng banget ada feedjit. widget keren ini bisa mendeteksi dari mana asal pengunjung blog secara live. kan kalo blog gue dikunjungi sama orang-orang dari berbagai negara kan kesannya gue gaul banget gimana gitu ya aduh susah menjelaskannya dengan kata-kata. hahaha. tapi ya sebenernya kadang agak kurang berguna juga sih ini si feedjit, soalnya, kalo gue mau ganti layout blog kan gue bakal terdeteksi sebagai pengunjung juga. belum lagi kalo gue lagi penasaran pengen liat komentar terbaru atau semacamnya. pokoknya, kalau lihat visitor from bangkok, krung thep (itu nama provinsi, btw), itu hampir bisa dipastikan adalah gue... hehehe.

eh tapi gue baru saja menemukan satu kebegoan si feedjit. aduh mas, tolong belajar geografi dulu dong ya kalo mau jadi widget yang cerdas memetakan tempat asal orang.

Tuesday 7 September 2010

good food, good mood

terus terang, gue bukan ahli masak. kalo di rumah pun paling banter masak air atau mi instan. atau kalo lagi rajin dikit, boleh deh masak pancake atau spaghetti. abis ya gimana, gue ga ada kesempatan masak karena tiap hari udah ada makanan bikinan pembantu. *berkelit

selama menjadi educational refugee di bangkok sini, tanpa masakan buatan rumah, otomatis gue harus menyiapkan segala kebutuhan konsumsi sendirian. untungnya, nyokap gue sangat pengertian: gue dibekali satu kardus supermi dan setengah kilo abon sapi. tidak untungnya, di apartemen gue ga ada dapur, jadi si supermi itu nyaris tidak berguna. gue pun harus mengabari kondisi tersebut ke nyokap gue, yang awalnya berencana mau masak macem-macem selama nengokin gue di sini bulan oktober nanti. tentunya tak lupa untuk memesan satu kardus popmie sebagai pengganti supermi yang terancam menganggur.

pada awalnya sih gue ga terlalu puyeng soal makanan, tinggal beli makan siang di kantin, makan malam bisa beli di luar atau dibawa pulang. bangkok ga pernah kekurangan makanan, tinggal lirik kanan kiri sedikit bisa lihat penjual makanan di mana-mana. harganya? jangan ditanya, murahnya bisa bikin geleng-geleng kepala! dengan harga sekitar sepuluh ribu rupiah, satu mangkok mi kuah dengan daging (bukan baso) sapi sudah bisa didapat, porsinya gede banget pula. mau yang agak mahalan dikit? there you have it, the sky is the limit!

tapi kemudian gue mikir... masa iya gue mau begitu terus selama empat bulan? apalagi waktu bulan puasa, pengen lah ya gue makan nasi panas di pagi buta. dan jrengjrengjreng... linda pun muncul sebagai penyelamat gue ketika dia bilang, "nih, lo bawa aja rice cooker cowo gue! bisa buat kukus-mengukus juga lho..."

baiklah... tak ada kompor, penanak nasi pun jadi!

waktu si penanak nasi pinjaman ini berhasil menuntaskan misi pertamanya, ternyata gue masak nasinya kebanyakan. yasudah deh, nasinya gue masukin ke kulkas. pas mau dimakan, kan nasinya jadi kering tuh, harusnya bisa dikukus sih tapi gue males soalnya pasti bakalan lama. biar praktis, gue taruh aja nasi kering itu di wadah penanak nasinya, terus gue tambahin air dan abon. eh, berhasil!

sejak saat itu, gue berpikir buat benar-benar memakai si penanak nasi ini buat masak, bukan cuma nasi belaka, tapi buat bikin lauk-pauknya juga. cuma apa mau dikata, dengan keterampilan memasak yang seadanya, gue ga bisa masak yang heboh-heboh, ayam kukus lemon misalnya. tapi gue ga kehabisan strategi dong... gue memutuskan untuk memasak nasi campur.

kelak, segala bahan baku akan dimasukkan tumplek plek langsung semuanya ke dalam rice cooker, dan mereka akan kompak matang bersama-sama. ga usah pusing soal rasa, cukup pakai bumbu instan - entah itu soup seasoning atau seasoning mix alias bumbu siap masak. biar makanannya agak bergizi, tinggal ditambah sayur mayur saja. jangan lupa buah dan susu kedelai satu kotak, biar empat sehat lima sempurnanya lengkap. dengan porsi yang cukup untuk satu kali makan pas buka puasa (atau dilebihin dikit biar bisa buat sahur sekalian), gue bisa irit sabun cuci piring dengan makan langsung dari rice cooker, hahaha.

selain percobaan nasi abon (yang jadi mirip bubur tapi tetap enak), gue juga udah berhasil nyoba masak nasi pakai ayam goreng yang disuwir (akhirnya jadi mirip nasi tim, yang juga enak bangets). terakhir, gue nyoba masak beef noodle soup, dengan bahan mi basah + daging sapi iris + bumbu kuah sup rasa sapi, yang hasilnya mantaps. gue juga udah berhasil mencoba fitur kukus-mengukusnya, dalam rangka menghangatkan makanan hasil take away dari kbri. dan sekarang gue merasa sangat bahagia punya rice cooker di apartemen, masak-memasak jadi mudah dan sehat, karena gue ga masak goreng-gorengan... hohoho. apalagi, rice cooker pinjaman ini punya prestasi yang lumayan: sejauh ini, dia dipakai buat masak apapun belum pernah gagal! me loves my fail-proof rice cooker!

oh, dan omong-omong, gue tadi mampir ke tesco lotus di chamcuri square, maksud hati mau membeli lauk pauk untuk buka puasa. eh, ternyata malah ngiler macem-macem, dan pandangan gue tertambat pada sepinggan deep fried fish sausage, harganya 30 baht saja. pucuk dicinta ulam tiba nih, gue kan lagi ngidam pempek dan otak-otak. eh, setelah dicoba, ternyata makanan ini enak sekaliiii.... banyak banget pula. oh sosis ikan goreng, kau sungguh menjanjikan... gue sanggup deh ditantang satu minggu makan nasi dengan hanya engkau sebagai lauknya.

intinya mah, perut kenyang hati senang, pundi-pundi pun tenang... hehehe.

saatnya mengerjakan essay kebudayaan thailand DAN seminar komunikasi!
meh, implikasi bolos seminggu demi debat.

identitas

hari ini gue ngambil kartu mahasiswa di siam commercial bank.

nah lho, ngambil kartu mahasiswa kok di bank?

jadi begini saudara-saudara, kartu pelajar mahasiswa universitas chulalongkorn itu ternyata bisa berfungsi sebagai kartu atm. ga bisa dipakai belanja karena tidak merangkap kartu debit, tapi ya lumayanlah. mirip sama kartu mahasiswa di kampung halaman (waktu jaman baru masuk kuliah, ehm, empat tahun yang lalu).

reaksi pertama: yay, akhirnya gue resmi menjadi mahasiswa universitas chulalongkorn yang sebenar-benarnya! gue bukan lagi orang asing yang pakai seragam dan numpang kuliah... hahaha. jadi bisa beli kartu pass buat skytrain dan mrt dengan harga pelajar deh, huree.

reaksi kedua: gue makin meyakinkan deh kalo mau nyamar jadi orang thailand. tampang udah mirip, pake seragam universitas setempat, kartu identitas mahasiswa juga punya. yang kurang tinggal kemampuan merespon pertanyaan tukang ojek di tengah perjalanan menuju kampus... hohoho.

oke, setelah riang gembira sesaat, tiba-tiba gue baru nyadar kalau si kartu pelajar ini tidaklah sendirian.

eh eh eh, ada buku tabungan! padahal kan gue udah punya rekening bank - di bank yang sama! - tiga minggu yang lalu waktu lagi miskin-miskinnya dan butuh beasiswa. tapi ternyata ga masalah tuh punya dua rekening atas nama orang yang sama di cabang yang sama... paling ya konsekuensinya si rekening gue yang baru ini bakal kosong melompong aja. untung deh.

terus terus, lirik punya lirik, ternyata masa berlaku kartu mahasiswa gue adalah... hanya selama semester ini, alias mulai sembilan agustus sampai duapuluhlima november!
asemm... berarti gue dapet kartu pelajarnya telat sebulan dong.

ketemu cinta lama

takuya kimura aw aw aw. kimu-taku aishiteru. <3 *cinta lama masa remaja.

Sunday 5 September 2010

nyam!

mentang-mentang seharian ini berkutat sama blog, dan baru beres ganti layout setelah dikerjain sejak ashar, sekarang gue malah posting sambil makan. terlalu berdedikasi... ckckck.

anyway, setelah terbengkalai selama lebih dari lima jam sejak waktu buka puasa,akhirnya gue menyentuh mesin penanak nasi juga. di dalam sana, telah menanti sebuah hidangan yang terdiri atas tiga bahan dasar. pertama, nasi yang dimasak sejak kemarin tapi belum disentuh gara-gara kekenyangan buka puasa di kbri hari sabtu. kedua, kuah sup kimlo yang dibawa pulang dari kbri. ketiga, sepotong ayam goreng yang disuwir-suwir, yang asal-usulnya sama dengan si kuah kimlo. hasil akhirnya ternyata oke sekali saudara-saudara, bagaikan nasi tim!

sebenernya sih gue mencanangkan si nasi campur (atau tim?) ini untuk dua kali makan, pas buka sama sahur. soalnya, hari sabtu itu gue masak nasi lumayan banyak, dan sampai nasinya matang gue ga tau kalo di kbri ada acara buka puasa bareng, hahah. tapi apa daya, ketika akhirnya si nasi ini siap dimakan, malah gue cuekin dulu demi perwajahan si blog. teruuuus, ketika akhirnya gue udah siap untuk makan, eh ternyata piring sendok garpu kotor semua. sial. aduh males nyuci piring, habis makan kan kotor lagi, terus nanti harus dicuci lagi...

ya udah deh, sekalian aja makan nasinya dari rice cooker, biar nyucinya barengan sama piring. hehehehe.

aduh senangnya merantau di ibukota negara asing. apalagi kalau kedutaan besarnya ga jauh dari apartemen. apalagi pas bulan puasa. segala godaan untuk hidup tidak sehat - dengan jajan di pinggir jalan atau makan sticky rice berlauk ayam goreng tepung - bisa ditangkis dengan mudah. belum lagi misi penghematan besar-besaran yang juga dapat tercapai. kbri selalu bisa membuat gue senang bukan kepalang deh, hihihi.
Ya Allah, murahkanlah rezeki orang-orang kbri yang sudah memberi makan mahasiswa berdaya beli rendah macam gue ini... biar mereka ga pada korupsi. aamiin.

ganti kulit

sejak gue mulai punya blog pada tahun 2004, personalisasi blog adalah urusan yang paling menyenangkan sekaligus bikin ribet. namanya juga blog pribadi, jadi tampilan juga harus mencerminkan kepribadian dong (naon sih).

tapi, di masa itu, niat buat ganti layout (dulu gue nyebutnya dengan panggilan sayang "skin") akan memunculkan konsekuensi panjang: pilih-pilih layout blog yang oke, kalo udah dapet yang kira-kira keren maka di-preview satu-satu sebelum di-download. muncullah dia dalam bentuk kode-kode html yang memusingkan, yang masih harus diutak-atik lagi biar kesannya lebih personal. jangan lupa masukin kode-kode tambahan buat isi sidebar kaya shoutbox, hit counter, dan semacamnya. habis itu, di copy-paste deh kodenya ke bagian "edit html". kalau berhasil, ya hore. kalau preview-nya berantakan? ya ngedit lagi... huhuhu.


(bagian yang paling bikin pusing kalau mau ganti template)

dulu, personalisasi blog berarti memulai perburuan di blogskins, buka kode html pakai notepad, terus edit-edit skin, baru diujicoba di blogger. oh ya, untuk urusan header pic dan lain-lain yang berurusan dengan gambar, gue harus upload gambar-gambar yang berkepentingan dengan skin itu ke akun pribadi gue di situs hosting gambar (mine was in photobucket). karena pada masa itu internet masih termasuk kebutuhan sekunder yang tidak disediakan oleh nyonya rumah, gue bisa nangkring berjam-jam di warnet sebelah sekolah. tapi, karena bikin boros, akhirnya gue ngedit skin secara offline di rumah pakai microsoft frontpage sebelum pergi ke warnet buat preview. selain itu, biar edit-mengedit jadi lebih praktis, gue juga nyimpen alamat-alamat situs buat dipasang sebagai link, juga kode html buat tagboard, comments, hit counter, dan lain-lain. jadi, kalau suatu waktu nemu skin yang oke, gue tinggal copy-paste kode-kode itu dan bisa langsung preview di blogger.

meskipun merepotkan, ternyata berkutat dengan kode-kode html ini ada manfaatnya juga. waktu sma dulu, gue ada pelajaran teknik informatika (padahal mah komputer doang), dan salah satu materi yang diulang-ulang terus dari kelas dua sampai mau lulus adalah kode html. maka, buat gue dan diani, ini jadi soal yang paling cincay... hehehe.

setelah lamaaaaa banget ga ngeblog, gue jadi agak gagap ngedit layout. mau ganti skin pun jadi males, keinget ribetnya urusan sama kode html, dan desain di blogskins juga makin garing.

tapi ternyata, ngeblog di tahun 2010 lebih menyenangkan, saudara-saudara!
situs-situs penyedia layout atau template bertebaran di mana-mana, dengan desain yang sangat variatif, dan tersedia untuk macam-macam situs blogging seperti blogger dan wordpress. ga perlu daftar, pengunjung bisa langsung lihat demo (atau preview) langsung si layout. kalau suka, tinggal download. gratis!

dan yang lebih menyenangkan lagi, si layout ini nggak lagi muncul dalam wujud kode html yang sama sekali tidak bersahabat secara visual. dengan format .xml, layout ini tinggal di-upload ke blogger. kebutuhan edit-mengedit di bagian "edit html" pun jadi sangat minor, karena blogger sekarang punya bagian "page elements" yang sangat membantu tata letak halaman. yihay!

maka, dengan tekad bulat dan hati gembira, gue mendedikasikan hari ini untuk merombak wujud blog ini! hohohoho. berikut sebagian contoh template yang udah gue download dan ujicoba :)

(I love this one, tapi kok rasanya kurang "bangkok" gimanaa gitu... hahaha)


(kalau pakai yang ini, tinggal personalise background-nya aja, tapi ternyata background image-nya repeated gitu, bikin jelek dekor.)


(yang ini lumayan, tapi gambar entah-apa di sudut kiri atas itu rasanya agak ga nyambung... tapi kalo dihapus malah jadi garing.)


(I kindof like the simplicity, tapi kalo bisa pake header pic kayanya bakal lebih keren.)



p. s: tujuh jam kemudian, akhirnya gue memutuskan untuk pakai layout yang pertama, setelah nambah-nambahin widget dan ganti judul blog. fuhh! akhirnya gue bisa makan malam dengan tenang. eh ya ampun, besok kan ada make-up class jam sembilan! -_-