Wednesday, 22 February 2012

sarjana segar - bagian 1

halo.
gue baru saja lulus sidang komprehensif. ini berarti selangkah lagi menuju gelar sarjana ilmu komunikasi.
"hore!"
dan "haduhh..."

apa sih sidang komprehensif, you may ask?
sidang komprehensif, populer dengan sebutan kompre, adalah bentuk ujian lisan yang harus dilalui setiap mahasiswa fakultas ilmu komunikasi universitas padjadjaran. bahan ujiannya, secara umum, mencakup seluruh materi kuliah - termasuk, tapi tidak terbatas pada, teori komunikasi dan know-how seputar jurusan yang diambil (dalam kasus gue, jurnalistik). terutama di jurusan gue, yang mahasiswanya harus melalui serangkaian sidang untuk meraih gelar sarjana, lulus kompre berarti meraih gelar s.kom alias sarjana kompre, sebelum beberapa minggu kemudian menjadi s.ikom alias sarjana ilmu komunikasi.

persiapan gue buat ikut sidang kompre teramat sangat sempit. awalnya adalah revisi bab 4 di minggu kedua februari, yang syukurnya ga banyak-banyak amat, tapi berujung pada dukungan dari dosen pembimbing agar gue sidang di akhir bulan. itu berarti skripsi, plus segala persyaratan sidang komprehensif, harus siap sebelum tanggal 17. sertifikat seminar masih kurang dari lima, skor toefl itp yang sudah kedaluwarsa, belum bikin foto hitam-putih buat ijazah, et cetera et cetera, tapi ternyata tenggat itu terkejar juga.

setelah tenggat pengumpulan skripsi berlalu, sidang komprehensif menunggu di tanggal 22. dari jeda empat hari yang ada, dua hari gue habiskan untuk menjejali ingatan dengan segala rupa materi ilmu komunikasi dan ilmu jurnalistik yang sempat datang dan pergi selama tahun-tahun perkuliahan. untung ada teman-teman seperjuangan: dua sejoli dari angkatan 2007, icoen dan lingga, plus sesama 2006, lia, yang setia menyediakan tempat bernaung, belajar, dan tujuan makanan pesan antar.

sidang komprehensif gue dimulai jam 9 pagi di jurusan jurnalistik fikom unpad jatinangor. sidangnya berlangsung satu lawan tiga. peserta ujian masuk satu per satu, menghadapi tiga penguji. waktu pertama kali masuk, gue diminta membahas isu yang lagi hangat di media. gue waktu itu dapet isu penusukan oleh anak sd. pembahasan itu berlanjut ke teori-teori komunikasi yang bisa dipakai untuk menjelaskan isu itu, di mana gue harus menulis teori-teori yang dimaksud di papan tulis. setelah nulis empat teori dan kehabisan ide, gue diminta cari empat teori lagi. tapi, sebelum bisa keluar ruangan untuk cari bahan baru, gue harus menjelaskan satu demi satu teori yang udah ditulis tadi. selain teori-teori komunikasi, gue juga ditanya-tanya seputar journalism know-how, seperti elemen-elemen jurnalisme, komisi penyiaran indonesia, dewan pers, dan lainnya.

sejak keluar dari ruang ujian untuk pertama kalinya, gue mati rasa. kepercayaan diri menguap habis, ga yakin bisa lulus sidang dengan jawaban yang rasanya begitu dangkal dan gelagapan, tapi ga berani ngebayangin juga gimana nasib nanti kalau harus sidang kompre ulang. pikiran juga buntu, ga kepikiran teori komunikasi apaan yang bisa dipakai buat isu si anak sd ini karena rasanya ga ada lagi yang sesuai. makan siang pun tiada berselera, dan begitu seluruh proses ujian selesai, gue udah gugup tiada tara.


(ekspresi sebelum yudisium - courtesy of bagus dwi cahyo)

jreng jreng... tibalah waktunya yudisium. satu demi satu nama peserta sidang disebut, dan dinyatakan lulus. gue giliran terakhir. sebelum nasib gue diumumkan, tiba-tiba terdengar ada salah satu penguji bisik-bisik tentang penjadwalan ulang. mati, jangan-jangan gue jadi satu-satunya yang harus ngulang...

tapi kemudian nama gue disebut, dan gue dinyatakan... lulus! horeeee!


(sarjana kompre baru: puji maharani, aldila aprilia kusuma, suhervandri, lingga murni andarini)

sidang skripsi menanti kami pekan depan!
bagi para sarjana kompre baru, ini berarti seminggu penuh waktu luang. tapi buat gue, ini berarti lima hari tersisa untuk sebuah misi gila: mengalihbahasakan skripsi supaya bisa sidang dalam bahasa inggris. cerita ini masih ada lanjutannya, teman!

0 feedbacks:

Post a Comment