Thursday 16 December 2010

setelah pindahan

gue nulis postingan ini di sebuah kondominium berkamar satu di lantai sepuluh gedung lumpini place rama 8. sejak check-out dari rongmuang apartment kemarin sore supaya ga harus bayar tagihan sebulan penuh, gue bakal tinggal di sini sampai balik ke indonesia nanti. kepindahan gue ke sini menjadi mungkin berkat kemurahan hati hrain, temen kuliah tuk di thammasat university. kondominium yang gue tinggali ini dia fungsikan sebagai guest house buat tamu-tamu keluarganya yang dateng ke bangkok, jadi aslinya memang ga dihuni. dia sendiri tinggal sama keluarganya di rumah yang jaraknya 15 kilometer dari kondominium. jadilah gue dikasih kunci, dan ditinggal sendirian sampai tiba waktunya pulang kampung.

tempat gue bakal tinggal selama beberapa waktu ke depan ini beda banget sama yang gue huni beberapa bulan belakangan.

lumpini place rama 8 ini letaknya bukan di daerah lumpini yang ada mrt-nya. kondominium ini bisa punya nama "lumpini" karena developernya adalah lumpini development, yang punya beberapa kondominium lain dengan nama depan yang sama di lokasi yang berbeda. nah, kalau kondominium gue ini letaknya di deket rama 8 bridge, jembatan penghubung dua bagian kota bangkok yang terpisah sungai chao phraya. chulalongkorn university, rongmuang apartment, mal mbk, kbri, bahkan grand palace, ada di sisi yang berseberangan dengan lumpini place rama 8. "the other side of the river", begitulah sisi kota bangkok di mana gue berada sekarang biasa disebut. sisi yang, selama empat bulan lebih gue tinggal di bangkok, belum pernah gue jelajahi.

berada di sisi lain sungai ternyata berdampak pada faktor mobilitas. dulu, gue cukup naik bus satu kali ke mana-mana. ke kampus pun cuma lima menit naik ojek dengan ongkos 30 baht atau kurang dari sepuluh ribu rupiah. kalau pulang malam, karena apartemen gue yang ga bisa dijangkau tanpa lewat soi (gang) yang agak sepi, naik taksi dari daerah siam atau petchaburi ga lebih dari 50 baht atau 15 ribu rupiah. sekarang gue harus naik bus setidaknya dua kali, karena gue harus naik bus 57 sampai jembatan pinklao, terus ganti bus 79 untuk menjangkau sisi bangkok di seberang sungai. dua bus itu jugalah yang harus gue naiki kalau mau pergi ke department store terdekat, cuma beda arah jalan aja. untung kondominiumnya pas banget ada di pinggir jalan raya, jadi gue ga perlu naik taksi lagi kalau pulang malam karena takut gelap, hehehe. asal gue setia dengan bus sebagai alat transportasi, ongkos yang perlu gue keluarin ga nyampe lima belas ribu rupiah.

lupakan pula akses internet tak terbatas dengan 400 baht sebulan yang ada di apartemen lama, karena di sini wifi-nya ga gratis bahkan buat penghuni, tapi harus bayar prepaid account gitu. karena kondominium ini aslinya ga ada yang menghuni, maka hrain ga pernah beli prepaid wifi. pas gue coba online pake wifi lokal, ternyata gue bisa akses google, tapi cuma bisa sampai gmail doang. sedihnya tinggal di tempat yang bagus tapi ga ada internet, serasa terpenjara di sangkar emas... huhuhu. jadilah semalam gue beralih ke sumber hiburan yang sudah lama ga bisa gue akses: televisi!

kamar gue di tempat yang dulu sih judulnya studio apartment, meskipun wujudnya ga beda jauh sama kamar kos biasa yang berkamar mandi dalam, dengan balkon buat tempat cuci-jemur. tempat tinggal gue sekarang punya satu kamar tidur, living room kecil, kamar mandi dengan bath tub (reaksi pas pertama kali masuk: asik, bisa berendam kaya di rumah!), dan dapur dengan kompor listrik yang sayangnya lagi rusak. di sini juga ada pusat kebugaran dan kolam renang di lantai empat, yang gratis buat penghuni.

tapi, pergantian suasana dengan pindah ke kondominium ternyata juga berdampak pada pemandangan yang bisa dinikmati dari balkon. kalau di apartemen lama dulu gue cuma bisa liat tiang beton jalan tol dari lantai empat, sekarang gue bisa liat bangunan dan jalanan dari lantai sepuluh. pun gue ga tinggal di lantai paling atas seperti yang disarankan neng gisha, karena bangunan kondominium ini punya dua belas lantai.

p.s: postingan ini akhirnya bisa diunggah setelah gue meluncur ke restoran tepat di samping kondominium, yang menyediakan makanan dengan harga murah dan wifi gratis. gue berhasil download satu episode serial sherlock dengan kecepatan rata-rata 500 kbps! sadis deh. sialnya gue lupa bawa charger laptop, jadi gue harus cabut sekarang :(

0 feedbacks:

Post a Comment