Sunday 17 October 2010

tentang uang

spoiler alert: postingan kali ini, meskipun memiliki satu tema utama, isinya akan sangat random.

1. ketika pergi ke tempat belanja di mana barang-barangnya bisa ditawar, make sure that you are loaded (dalam hal pundi-pundi uang, tentunya). di tempat semacam ini, there is no such thing as window-shopping. lapar mata bisa mengalahkan segala tekad untuk bisa berhemat. hal ini berlaku di seluruh dunia.

2. dolar amerika serikat adalah mata uang paling versatile untuk dibawa melancong ke luar negeri, karena pasti diterima di konter penukaran uang (di baris pertama, lagi!). tapi pastikan uang kertasnya masih licin dan mulus tanpa lipatan, ya. usahakan juga nominal uangnya besar, 50 atau 100. kalau lebih rendah, nilai tukarnya juga lebih rendah... *ga mau rugi

3. dolar amerika serikat adalah mata uang resmi di timor leste. waktu gue ketemu anak unpas asal timor leste di lomba debat lspr, dia bilang, "kalau kamu kerja satu tahun di timor leste, lalu pulang ke indonesia, kamu pasti bakal kaya-raya!"

4. berlawanan dengan dolar amerika serikat, mata uang rupiah susah ditukar kalau perginya sedikit lebih jauh dari negara tetangga yang cuma berbatasan darat atau laut. di malaysia dan singapura, rupiah masih diterima di konter penukaran uang. tapi di thailand ternyata hal itu tidak terjadi, saudara-saudara! jadi, waktu gue sedang miskin baht, dengan terpaksa gue menukar sisa dolar, euro, dan... ringgit! hahaha. padahal semua mata uang itu gue ga punya nominal yang lebih gede dari lima puluh, tapi ya mau bagaimana lagi...

5. untuk melancong di negara-negara di asia tenggara, mata uang dolar amerika memang yang paling aman untuk dibawa-bawa. tapi, kalau mau bepergian ke negara-negara tetangganya thailand, bawa baht juga oke kok. menurut pengalaman temen gue, yang kebetulan orang indonesia asli tapi lagi bertandang ke laos, dia pernah ditanya mau bayar pakai mata uang lokal atau baht, karena dia dicurigai berasal dari thailand... hehehe.

6. saat berlibur ke manapun, selalu usahakan kunjungi tempat yang ga perlu bayar tiket masuk. ingat saja ini: untuk pergi ke sana saja sudah (hampir pasti, kecuali dianterin) keluar ongkos, kalau untuk masuknya harus bayar lagi, the place is better be worth it. sudah cukup gue diporotin sama museum botol di pattaya yang harga tiket masuknya 200 baht seorang, sementara isinya cuma tiga ruangan penuh botol berisi bangunan-bangunan mini. tau gitu mending sekalian ke ripley's.

7. menawar itu tidak dosa! yah, kecuali nawar makanan di restoran atau barang di mall. selalu mulai dengan 40-50 persen dari harga yang ditawarkan, terus naik sedikit-sedikit. bisa juga tanya, berapa harga pas yang mereka mau kasih. misalnya, ada sepatu super keren yang harganya seribu baht. tawar sekitar 400-500 baht, lalu tanya harga pasnya berapa. tawar dengan selisih seratus baht. masih terlalu rendah? tawar dengan selisih lima puluh. lalu dua puluh lima. masih terlalu mahal? senyum saja, terus tinggalin tokonya... hahaha.

8. pelajari rute bus. seringkali, alat transportasi yang satu ini bisa lebih murah daripada kereta dalam kota, angkot, atau bahkan taksi. maklum, jauh dekat, sekali jalan tarifnya flat.

9. selalu simpan uang kecil di dompet khusus recehan, terpisah dari dompet utama. selain supaya dompet utamanya ga bulging karena kepenuhan koin, dompet receh ini juga berguna saat kita perlu mengeluarkan uang di tempat umum, misalnya bayar ongkos bus atau jajan di pinggir jalan.

10. selalu sediakan uang kertas dengan besaran yang cukup untuk naik taksi pulang ke rumah, di saku jaket atau celana. yah, hitung-hitung pencegahan kalau terjadi hal-hal di luar rencana. kalau uangnya tidak terpakai sampai jaket atau celana itu sudah waktunya dicuci, ya syukur alhamdulillah... jangan lupa dikeluarkan dari saku dan dikembalikan ke dompet. hehehe.

11. selalu sedia uang koin sepuluh baht. ini tips yang sangat lokal, tapi akan sangat berguna. gue udah berkali-kali kehabisan uang sepuluh baht, dan hasilnya adalah kesulitan waktu mau beli tiket bts sekali jalan, atau cuci baju pakai coin laundry yang hanya terima kelipatan sepuluh baht. kalau punya uang koin dengan nominal yang lebih kecil, gunakan itu untuk bayar ongkos bus. kondekturnya ga bakal pundung, kok.

12. kalau melancong ke luar negeri yang kebetulan tidak berbahasa inggris, tapi kira-kira menarik untuk dijadikan tujuan belanja heboh, belajarlah berhitung (dan menawar) dalam bahasa setempat. selain menambah kosakata baru, para pedagang setempat bisa "tiba-tiba" ngasih diskon ekstra kalau kita "berusaha" menawar dengan bahasa ibunya. this is my homework as well, karena sejauh ini gue baru bisa nawar tuk-tuk untuk pulang ke rumah... hahaha.

0 feedbacks:

Post a Comment