Wednesday 29 September 2010

(sok) merenung

maaf lama tak posting. maksud hati sih hiatus dalam rangka belajar buat midterm (padahal ujung-ujungnya main looklet dan plesir ke prachinburi). besok sebenernya ada uts history of science jam empat sore, dan sebelumnya harus mampir ke imigrasi buat perpanjang visa, dan sindrom musim ujian macam sekarang berarti kamar sedang dalam kondisi mahaberantakan.

jadi harusnya gue mulai belajar, atau beres-beres, dan bukan posting. iya kan? iya kan?

tapi barusan gue baca sebuah blog, an acquaintance's, dan tiba-tiba ngerasa tersentak.
dia cerita soal betapa dia benci bapaknya, pacarnya menyebalkan, cuaca yang tidak bersahabat, kampus yang pelit, bla bla bla...

oke, gue memang bukan orang yang ga pernah ngeluh. in fact, i do it all the time. i am such a whiner, and most of the time i can find things to be criticised. tapi untuk baca blog orang lain yang isinya keluhan semua, plus "ada masalah sama kalian?" di akhir semua itu, rasanya gimanaaaa gitu...

serasa pengen kasih komentar atau pesan di shoutbox, "masalahnya ga ada di gue. masalahnya ada di lo yang kebanyakan cari-cari masalah. lo ngeluh bolak-balik di blog juga ga berarti masalah lo selesai!"

hmm. tapi kok rasanya kalo gue nulis begitu juga ga bakal ngasih penyelesaian, ya? lagian, itu kan blog punya dia, kalo gue ga suka tinggal tutup jendela aja...

eh, akhirnya gue malah jadi sok-sok merenung.
dalam sejumlah hal, gue juga ngalamin apa yang dia tulis. gue tau apa rasanya ketika hal-hal itu terjadi. tapi gue tergolong pelit terkait itu semua, yang menurut gue cukuplah jadi privilese temen-temen terdekat gue untuk tahu.

gue ga bisa menulis terlalu banyak tentang hal-hal yang ga menyenangkan. buat gue, pengalaman buruk yang ditulis ulang sama buruknya dengan mengalaminya dua kali. belum lagi kalau itu bisa dibaca semua orang semudah mengetik alamat blog gue dan menekan tombol enter. pengalaman buruk yang dialami dua kali itu pun tersebar, diketahui orang lain yang bahkan bisa jadi gue ga tahu dia siapa, atau mungkin orang tertentu yang sebenernya gue ga pengen dia tahu soal apa yang gue tulis.

gue jadi keinget obrolan gue sama lisa, temen gue di klub debat, tentang blogging dan privasi. menurut dia, blogging itu cenderung berbahaya karena bikin orang bisa tahu tentang kita tanpa kenal secara langsung. sedangkan menurut gue, blogging mulai jadi seru ketika si blogger mulai memilah-memilah apa yang mau dia tulis, dan sejauh mana dia pengen orang lain tahu tentang dia. kita pun seiya sekata, kalau "it depends on how much (and how deep) you wish to share."

kalaupun blog gue ini isinya kebanyakan senang-senang, itu karena gue percaya kalau kegembiraan itu harus dibagi-bagi. semacam sedekah, barangkali. ga harus punya uang, karena pakai senyum pun bisa kan? :)

0 feedbacks:

Post a Comment